Zohri Dibiayai Kemenpora Lewat PPLP
OLAHRAGA

Zohri Dibiayai Kemenpora Lewat PPLP

Menpora Imam Nahrawi memenegaskan pelari muda Lalu Muhammad Zohri adalah jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB) yang selama ini dibiayai Kemenpora.

Menpora menyampaikan bahwa kita patut bersyukur di saat euforia Piala Dunia muncul seorang anak muda Indonesia bisa mengemparkan dunia.

Dia adalah Muhammad Zohri yang berhasil mengukir prestasi membanggakan sebagai juara di Kejuaraan Dunia Atletik 100 Meter U-20.

“Ini menarik sekali bahwa sesungguhnya prestasi olahraga itu pasti akan menumbuhkan satu semangat kebersamaan untuk memiliki dan menjunjung rasa kebangsaan dan nasionalisme kita,” kata Menpora, saat nobar Final Piala Dunia 2018 Minggu (15/7) malam di halaman Kantor Kemenpora.

“Artinya Zohri menjadi salah satu alat pemersatu dari sebuah perbedaan. Dan saya berterima kasih kepada Zohri dengan segala kehebatannya. Kita akan terus mendorong Zohri- Zohri baru di bumi kita ini sebagai alat pemersatu perbedaan,” ucapnya.

Ia melanjutkan, Zohri akan tiba di tanah air Selasa (17/7), dan Menpora mengajak masyarakat menyambut Zohri bersama teman-temannya yang sudah berjuang di Finlandia. Dan berharap bisa diterima Presiden bersama juara dunia yang lain. Menpora juga mengatakan keberhasilan Zohri ini merupakan sebuah proses perjalanan yang tidak mudah dan harus dipahami secara utuh.

“Zohri itu sampai sekarang masih dibiayai oleh Kemenpora melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB). Kemenpora ini punya 34 PPLP belum lagi Sekolah Olahraga Ragunan sebagai lembaga pelatihan untuk atlet Junior yang dibiayai oleh Kemenpora termasuk Zohri,” jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, kita akan selalu hadir dan akan terus hadir sesuai dengan UU SKN yang mewajibkan pemerintah dalam hal ini Kemenpora bertanggung jawab terhadap prestasi pembinaan dan pengawasan cabang olahraga.

“Makanya saya meminta kepada semua cabang olahraga wajibkan pembinaan, pembibitan dan kompetisi di usia muda. Kalau perlu usia di bawah 10 tahun itu lakukan kompetisi,” ucapnya. (sak)