Kondisi keamanan pasca pemilihan umum 17 April 2019 dipastikan tidak ada masalah. Meski demikian, masyarakat diharap berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban agar pembangunan tetap bisa dilaksanakan.
“Saat ini predikat Indonesia, negara teraman nomor sembilan di dunia, dari 142 negara, itu penilaian internasional ya, bukan penilaian saya. Itu berarti apa? Berarti kita sebenarnya sudah cukup aman,” aku Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4) siang.
Di depan wartawan Wiranto kemudian mengajak semua pihak bersama-sama menjaga keamanan. Karena segal hal yang menyangkut Pemilu sudah selesai.
“Jangan sampai pemilu menyebabkan kita terpecah sebagai bangsa, menyebabkan kita ada masalah-masalah yang menganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” harapnya.
Karena jika itu terjadi, lanjut mantan Panglima TNI, akan jadi masalah keamanan, dan itu tidak sepadan dengan semangat menjaga persatuan yang sudah dijalin selama ini.
Menko Polhukam juga menjelaskan, aparat keamanan, polisi, TNI, dan unsur keamanan di masyarakat, saat ini sudah dipersiapkan untuk berjaga-jaga.
“Jangan sampai terjadi hal-hal yang kemudian mengganggu keamanan nasional, stabilitas keamanan,” tegasnya.
Wiranto bersyukur karena dua kontestan peserta Pemilihan Presiden, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah berpesan pentingnya menjaga perdamaian, jangan sampai ada perbuatan, aksi dari pendukung yang inkonstitusional.
“Kita tinggal menunggu saja tanggal 22 Mei nanti pengumumnan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang memang ditunjuk, dibentuk secara mandiri independen, tidak ada yang mempengaruhi untuk melakukan tugasnya memberikan hasil keputusan dari Pemilu yang sudah berlangsung,” terangnya.
Mengenai mobilisasi sejumlah pasukan Brimob ke Jakarta, Menko Polhukam Wiranto meminta untuk tidak diribukan. Karena jika ada kebijakan memindahkan pasukan dari sini ke sana, dari sana ke situ, itu kebijakan dari Polri tentunya berdasarkan analisa keamanan setempat. Analisa kerawanan-kerawanan di daerah-daerah yang membutuhkan perkuatan dari aparat keamanan.
“Untuk apa? Membuat masyarakat tentram, membuat masyarakat juga tidak kuatir terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat,” tandas Wiranto. (mza)