Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan inspeksi mendadak atau sidak Ujian Satuan Pendidikan Berbasis Komputer dan Smartphone (USP-BKS) di SMAN 6 Surabaya, Senin (09/03).
Dalam sidak ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa memasuki beberapa ruangan ujian untuk melihat poses pengerjaan soal yang dilakukan 216 siswa IPA dan 67 siswa IPS.
Usai sidak, Gubernur menyampaikan seluruh SMK dan SMA sederajat di Jatim, mampu melaksanakan USP-BKS, kecuali enam sekolah di kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura.
“Lainnya sudah menggunakan komputer dan smartphone,” ujarnya sambil menjelaskan pasokan listrik dan jaringan internet serta sinyal di kepulauan yang sangat sangat lemah sebagai penyebabnya.
Untuk itu, saat ini Pemprov bersama PLN terus berkoordinasi agar daerah kepulauan bisa di bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Selama ini listrik di daerah kepulauan mengadalkan genset. Kami berencana membangun solar cell sehingga warga di sana bisa mendapatkan pasokan listrik yang cukup,” tuturnya.
Di SMAN 6 Surabaya, seluruh peserta ujian menggunakan laptop, bukan smartphone, karena semua peserta didik telah memiliki laptop. Hari ini diujikan mata pelajaran kimia/ekonomi, dan pendidikan Jasmani
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menambahkan, tidak semua siswa di Jatim menggunakan komputer atau laptop, tetapi juga smartphone sebagai alternatif.
“Jatim menjadi satu-satunya provinsi yang memakai smartphone untuk ujian. Hasil pantauan kami di beberapa sekolah yang sedang melaksanakan ujian, para siswa ternyata sangat mahir menggunakan smartphone. Untuk pelaksanaannya kami bekerjasama dengan ITS, ” ujarnya.
Kelebihan USP-BKS, lanjutnya, nilai bisa dilihat secara real time. Berbeda dengan ujian nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dimana nilai baru bisa dilihat satu sampai dua bulan. “Alhamdulillah pelaksanaan selama beberapa hari ini berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Sebelumnya, lanjut mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan ini, pada awal Februari dilaksanakan try out tentang bagaimana mengerjaan soal ujian penggunaan perangkat komputer dan smartphone.
“Dari try out itulah kami mengetahui jika sekolah SMA sederajat di Jatim siap melaksanakan USP-BKS 2020, sehingga kami pun melaksanakannya,” ungkapnya.
Ujian ini dilaksanakan untuk semua mata pelajaran dengan penyelenggaraan dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari-5 Maret untuk SMK, dan 2-11 Maret 2020 untuk SMA.
Menurut Kadisdik Jatim ini, ujian USP-BKS mempunyai kontribusi dalam penentuan kelulusan, yakni untuk pembobotan di perhitungan nilai yang dimasukkan dalam ijazah.
“Pembobotan nilai USP-BKS dan nilai praktikum sebesar 40%, dan 60% lainnya dari rata-rata nilai raport semester 1 sampai dengan 6,” ujar mantan Kadishub Jatim.
Ditambahkan, ujian sekolah tsb didasarkan pada Permendikbud 43/2019, dengan waktu pelaksanaan diserahkan kepada masing-masing Satuan Pendidikan, sebagai bagian dari merdeka belajar.
Namun demikian, lanjutnya, atas kesepakatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) pada tanggal 30 Des 2019, pelaksanaan ujian disepakati dikoordinir oleh Dinas Pendidikan Prov Jatim, dengan waktu penyelenggaraan ujian serentak pada 24 Pebruari – 11 Maret 2020.
USP-BKS ini masih akan dilaksanakan pada tahun 2021 karena sampai dengan saat ini belum ada kebijakan baru dari Kemendikbud. Namun, untuk UN, tahun 2020 adalah yg terakhir, karena tahun 2021 akan diganti dengan Asesment Kompetensi Minimal dan Survey Karakter. (ita)