Dalam mengoptimalkan sektor pariwisata Kota Surabaya pascapandemi, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas inovasi yang disebut Urbaneur.
Berbasis Artificial Intelligence (AI), inovasi berupa sistem terintegrasi tersebut menawarkan berbagai fitur untuk menjawab kebutuhan pengunjung dan pemangku kebijakan.
Achmad Wisnu Firmansyah, Michelle Hana Christela, dan Anindya Gita Sasmaya Wahyuadi yang tergabung dalam Tim Outliers tersebut, menginovasikan Urbaneur untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif khususnya dalam bidang pariwisata.
Tiga mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) tersebut menggunakan AI dan Internet of Things (IoT) dalam konsep inovasinya.
Ketua Tim Outliers ITS Anindya Gita Sasmaya Wahyuadi mengatakan bahwa terdapat tiga aspek kota cerdas yang ditawarkan oleh Urbaneur. Yakni smart governance yang berupa digitalisasi produk perencanaan, smart economy untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan smart branding guna memaksimalkan citra objek wisata Kota Surabaya.
“Tiga aspek ini bertumpu pada konsep kota cerdas yang ada di Surabaya,” tutur mahasiswi yang akrab disapa Gita ini.
Urbaneur direncanakan tersedia dalam versi website dengan klasifikasi pengguna terbagi menjadi dua, yaitu pengunjung dan administrator. Pada website khusus pengunjung, pengguna akan disambut dengan berbagai destinasi wisata yang ada di Surabaya.
Dalam setiap destinasi tersebut, tertera informasi mengenai objek wisata, harga tiket, jumlah pengunjung, dan ketersediaan lahan parkir.
Tak hanya berupa angka, informasi kepadatan pengunjung dan ketersediaan lahan parkir disajikan dalam peta secara real-time. Gita mengungkapkan, fitur tersebut memanfaatkan fasilitas CCTV yang tersedia di lokasi dengan menggunakan AI untuk mendeteksi titik kepadatan pengunjung dan koordinat kendaraan yang terparkir.
Lebih lanjut, dijelaskan Gita, pengguna dapat mengakses transportasi dengan memantau pergerakan Suroboyo Bus yang tersedia pada Urbaneur. Pengguna juga dapat melakukan pemesanan tiket dan melakukan pembayaran dengan berbagai metode.
Melalui pengalaman tersebut diharapkan membantu wisatawan memenuhi kebutuhan akan informasi. “Urbaneur bisa memudahkan aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh berbagai informasi wisata,” imbuh Gita.
Mahasiswi semester tiga tersebut menambahkan, untuk fitur pada administrator disajikan hasil analisis berupa grafik yang berguna bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait pariwisata.
Fitur tersebut cukup aplikatif bagi pemerintah Kota Surabaya untuk pembangunan kota secara keseluruhan. “Dengan fitur tersebut, membuat Urbaneur dapat diimplementasikan untuk pembangunan keberlanjutan,” tandasnya meyakinkan.
Di bawah bimbingan dosen Putu Gde Ariastita ST MT dan Irzal Ahmad Sabilla SKom Mkom, inovasi Urbaneur ini sukses mengantarkan tim Outliers menyabet medali perak di ajang Gemastik XV, beberapa waktu lalu.
Gita dan tim mengaku selalu berpegang teguh pada pesan dosen pembimbing. “Kami camkan untuk melakukan yang terbaik dan biarkan Tuhan yang menentukan,” tegasnya mantap. (ita)