UNAIR KKN Pemilu Pertama di Indonesia
KOMUNITAS PERISTIWA

UNAIR KKN Pemilu Pertama di Indonesia

Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan pelepasan mahasiswa peserta KKN Pemilu 2019. KKN Tematik Pemilu 2019 UNAIR merupakan KKN yang diselenggarakan lima tahun sekali. KKN Tematik Pemilu menjadi yang pertama kali di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur.

Ketua Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UNAIR Dr Eko Supeno Drs MSi yang menghadiri acara pelepasan pada pada Senin, (8/4) lalu itu di Aula Amerta lantai empat Kantor Manajemen Kampus C menyampaikan peserta yang diberangkatkan 106 mahasiswa.

Ada sepuluh fakultas yang turut serta, di antaranya berasal dari Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), dan Fakultas Psikologi (FPsi).

“Di antara 106 mahasiswa tersebut, 31 mahasiswa adalah laki-laki dan 75 mahasiswa adalah perempuan,” papar Eko Supeno. Pelepasan mahasiswa KKN Tematik Pemilu juga dihadiri oleh Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA.

Prof. Nasih dalam sambutannya menyampaikan tahun ini merupakan kesempatan pertama bagi UNAIR untuk menyelenggarakan KKN Tematik Pemilu 2019. KKN Tematik Pemilu pertama kali diadakan pada 2013.

“Tahun ini kita merasa perlu bahwa para akademisi, para anggota masyarakat, dan golongan yang terpelajar dan khususnya para mahasiswa untuk bisa banyak belajar dan atau terlibat dalam proses KKN,” ujar Rektor UNAIR.

Dikatakan, pada beberapa hari terakhir tensi politik sudah mulai meninggi. Begitu pula dengan potensi konfliknya. Dibayangkan, di antara kelompok masyarakat juga sudah mulai saling curiga. Oleh karena itu kehadiran UNAIR sebagai lembaga pendidikan tinggi bisa menyejukan

“Mahasiswa yang sangat objektif, yang kepentingan politiknya bisa kita reduksi dalam beberapa hal, sehingga bisa menjadi faktor penyejuk, pemersatu, dan memperlancar proses yang ada di dalam Pemilu tahun 2019,” kata Prof Nasih.

Harapannya mahasiswa atau universitas berada pada posisi yang akan menyebabkan kualitas dari pemilu ini lebih bisa dipertanggungjawabkan. Terkait hal tersebut, mahasiswa harus bisa menjadi rujukan apabila suatu saat terjadi masalah. Mahasiswa akan menjadi faktor yang akan meyakinkan apakah itu fakta, isu, perkiraan, atau asumsi.

“Apabila nantinya dalam sebuah pemilu terjadi kecurangan dan mahasiswa menyaksikannya, maka saya berharap mahasiswa akan menjadi referensi utama untuk kemudian mendamaikan para pihak yang sedang berbeda pilihan dan pandangan itu, sehingga pemilu akan berjalan dengan damai, lancar, dan sukses,” kata Prof Nasih.

Mahasiswa peserta KKN Tematik Pemilu 2019 ini akan menjalani KKN mulai 15 April sampai 3 Mei 2019. Mereka akan disebar ke berbagai TPS di seluruh daerah di Kota Surabaya dengan penerimaan awal di KPU Jatim. Selama di TPS, mereka membantu melancarkan jalannya pemilu agar tetap lancar. (ita)