Unair Bentuk Kader Peduli Hepatitis B
KESEHATAN PERISTIWA

Unair Bentuk Kader Peduli Hepatitis B

Lembaga Penyakit Tropis Fakultas Kedokteran (LPT-FK) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Puskesmas Sidotopo Wetan membentuk 13 kader peduli hepatitis B.

Pembentukan dilakukan saat kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk ”I-HBV (Inhibit of Hepatitis B Virus Infection): Program Five in One Penanggulangan Tingginya Prevalensi Hepatitis B di Kecamatan Kenjeran, Surabaya” beberapa waktu lalu.

Pada acara yang berlangsung di Ruang pertemuan Puskesmas Sidotopo Wetan Surabaya itu kader peduli hepatitis B berkomitmen untuk melanjutkan program kemitraan yang telah dilaksanakan sejak Juli 2019.

Program tersebut terdiri dari lima program dalam satu kegiatan, yaitu Person, Education, Skill, Controlling dan Networking.

Luaran yang diperoleh dari program I-HBV adalah terbentuknya kader untuk memperluas skrining hepatitis B, adanya pelatihan peer to peer education, evaluasi, publikasi dan keberlanjutan berupa komunitas hepatitis.

Muhammad Miftahussurur dr SpPD PhD ketua pelaksana kegiatan, mengatakan penanganan kasus hepatitis B tak hanya menjadi masalah yang dihadapi pemerintah dan instansi kesehatan, tetapi diperlukan adanya dukungan dari masyarakat untuk menyokong kesuksesan dari program yang sudah ada.

|Oleh karena itu, diperlukan pembinaan masyarakat melalui program kemitraan untuk menghasilkan kader kesehatan, sehingga program dapat dijalankan dengan baik,” kata Muhammad Miftahussurur.

Menurut Miftahussurur, hingga bulan September 2019 telah terlaksana beberapa kali kegiatan dan telah memenuhi target capaian pertama berupa terbentuknya Kader Kesehatan Peduli Hepatitis B Puskesmas Sidotopo Wetan.

Kader tersebut beranggotakan lebih 30 orang pasien hepatitis B untuk melaksanakan peer education. Pelaksanaannya dibimbing oleh dokter berkompeten dan diawasi langsung oleh kader kesehatan dari Puskesmas.

Selain itu telah dilaksanakan pula beberapa pelatihan untuk semua kader kesehatan dengan mendatangkan beberapa ahli, serta telah dibentuk buku panduan serta instrument pelaksanaan kegiatan kader kesehatan.

Evaluasi rutin dilaksanakan setiap bulan. Hal ini untuk mengetahui progres capaian indikator keberhasilan kader kesehatan peduli hepatitis B.

Kegiatan tersebut dibagi menjadi beberapa sesi, diantaranya penyampaian laporan kegiatan pengmas oleh ketua pelaksana, pembagian hadiah bagi kader yang berhasil memberikan penyuluhan dan memiliki peserta penyuluhan terbanyak, penyampaian kesan kader selama melakukan penyuluhan mengenai hepatitis.

Kemudian juga diadakan penandatanganan komitmen untuk mendukung pembentukan Komunitas Peduli Hepatitis B yang dilaksakan dengan bimbingan Puskesmas Sidotopo Wetan.

Komunitas ini sebagai bentuk kelanjutan Program Kemitraan Masyarakat I –HBV. Penandatanganan komitmen itu dilakukan oleh ketua pengabdian masyarakat Universitas Airlangga, Kepala Puskesmas Sidotopo Wetan, serta perwakilan kader peduli Hepatitis B.

Seiring berjalannya program,pelaksana program pengabdian masyarakat I-HBV (Inhibit of Hepatitis B Virus Infection) di Kecamatan Kenjeran Surabaya, berencana membuat artikel ilmiah atau jurnal yang akan diterbitkan di jurnal ber-ISSN (International Standard Serial Number atau Nomor Seri Standar Internasional).

Saat ini pelaksana telah bekerjasama dengan Ferry Efendi SKep Ns MSc PhD sebagai ahli penelitian kualitatif dan memiliki publikasi di berbagai jurnal terindeks Scopus.

Data dengan menggunakan kuesioner kualitas hidup telah diambil dari 30 pasien hepatitis B dan akan dianalisis untuk mengetahui kualitas hidup dan persepsi pasien hepatitis B terhadap penyakitnya. Rancangan buku ber-ISBN itu juga akan dibuat dan siap dicetak. (ita)