Pemprov Jatim melaksanakan misi dagang dan investasi di Padang, dengan. tema Meningkatkan Jejaring Konektivitas antara Jawa Timur dengan Sumatera Barat.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau bankjatim turut serta mendukung program yang dilaksanakan di Hotel ZHM Premiere Padang tersebut.
Hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, dan Direktur Manajemen Risiko bankjatim Eko Susetyono pada Senin (12/6).
Bankjatim mengikutsertakan tiga UMKM binaan demi memperluas pasar, yaitu Diamonte (Mojokerto), Beeze Honey (Surabaya), dan Kopi Luwak Dampit (Malang).
Eko menjelaskan, UMKM telah menjadi salah satu penyokong Indonesia, khususnya Jawa Timur, dalam melewati berbagai fase perekonomian.
Maka bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
“Bukan hanya support di bidang pendanaan, bankjatim juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Padang ini,” paparnya.
Menurut Eko, UMKM bukan hanya membutuhkan dukungan finansial untuk modal kerja ataupun pengadaan bahan baku saja.
Tetapi, hal penting lainnya yang harus mendapatkan support adalah peningkatan kualitas serta pemasaran produk dan memperluas basis konsumen.
“UMKM butuh untuk terus naik kelas, bukan hanya menjadi jawara di daerah tetapi juga berkontribusi secara nasional dan bersaing secara global”, kata Eko.
Selain itu, UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk melek teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim.
Dengan QRIS, pembeli dan pedagang bisa dengan mudah berinteraksi dalam melakukan transaksi keuangan. Sehingga diharapkan laju perdagangannya bisa semakin meningkat.
“Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Padang ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan barcode,” ungkap Eko.
Misi dagang dan investasi di Padang berhasil mencatatkan komitmen transaksi lebih dari Rp 220,8 miliar. Gubernur Khofifah menjelaskan kegiatan seperti ini merupakan bagian dari penguatan partnership untuk meningkatkan hubungan produktivitas dan hubungan ekonomi dengan Sumbar
“Selain itu, juga bisa meningkatkan strata UMKM menjadi UMKM yang kompatibel dan membuat marketnya bisa semakin luas,” tegasnya.
Mahyeldi menyambut baik kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang telah dilakukan. Menurutnya, Sumbar memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Jatim. Sebab, perantau minang dari Jatim sangat banyak, terutama di kalangan pedagang.
“Dengan adanya kegiatan yang sangat positif ini tentu akan semakin mengikatkan hubungan yang lebih kuat lagi. Semoga bisa terus berlanjut,” tutur Mahyeldi. (ita)