Uji Coba Pesawat Tanpa Awak
TEKNOLOGI

Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

Kementerian Pertahanan (Kemhan) melakukan demo terbang dan statis display Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan dengan industri pertahanan dalam negeri, di lapangan terbang Rumpin, Bogor, pekan lalu.

Demo terbang disaksikan langsung Menteri Penahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bersama sejumlah pejabat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Mabes TNI dan Mabes Angkatan.

Hadir pula pejabat dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan pimpinan perusahaan industri pertahanan dalam negeri antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri (Mission System) dan PT INTI.

Dalam keterangan Kemhan yang dirilis, PTTA yang didemoterbangkan adalah PPTA Rajawali 720 hasil kerja sama Balitbang Kemhan dengan PT Bhineka Dwi Persada. PPTA Rajawali 720 termasuk dalam kategori Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau disebut Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dan merupakan PPTA bersayap tetap (fixed wing).

PPTA tersebut memiliki kemampuan terbang lebih dari 24 jam dengan radius jelajah 20 km sampai dengan 1.000 km. Adapun ketinggian jelajah 8.000 meter dan kecepatan hingga 135 km per jam (73 knots). “PPTA Rajawali 720 tersebut juga mampu tinggal landas dan landing dengan landasan yang cukup pendek,” kata keterangan tersebut.

PPTA Rajawali 720 dirancang dengan misi utama sebagai pesawat pengintai, dilengkapi sistem gimbal dan kamera yang dapat mengirimkan hasil pantauan baik gambar maupun video secara real time ke darat melalui Ground Control Station (GCS).

Ke depannya, PPTA Rajawali 720 dapat menjadi alternatif andal dalam pengawasan berbagai keperluan, di antaranya pemantauan di daerah perbatasan, lautan ataupun hutan.

Selain demo terbang PPTA Rajawali 720, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan demo terbang lima unit PPTA hasil litbang lainnya dari industri pertahanan dalam negeri yakni PT Indo Pacific Communication & Defence (IPCD), PT Carita Boat Indonesia, PT Mandiri Mitra Muhibah, PT Sari Bahari dan PT Len Industri (Mission System). (ist)