Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Raka-Raki Jawa Timur 2020 diharapkan mampu menjadi front liner untuk mempromosikan pariwisata Jawa Timur. Lebih dari itu, Khofifah berharap seluruh Raka-Raki ikut mengambil peran dalam mempromosikan potensi ekonomi daerah.
“Saya ingin peran mereka (Raka-Raki-red) bisa lebih ditingkatkan. Mereka memiliki kemampuan bahasa asing yang bagus sehingga memiliki potensi besar untuk mempromosikan potensi wisata dan ekonomi yang ada di Jawa Timur, seiring dengan mandat dalam perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jatim yang di dalamnya juga ada proyek wisata Bromo Tengger Semeru, ” ungkap Khofifah saat Grand Final Pemilihan Raka-Raki di Pendopo Agung Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Sabtu (07/03) malam.
Menurutnya, selain banyak destinasi pariwisata Jawa Timur yang belum tereksplor menyeluruh, juga banyak potensi ekonomi daerah yang belum tersentuh maksimal.
Khofifah yakin, jika Raka-Raki bisa turut berperan aktif, maka berbagai potensi ekonomi di Bumi Majapahit tersebut juga dapat semakin berkembang sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara Grand Final tersebut, Mochammad Abizar Yusro (Pasuruan) dan Gloria Vincentia Riyadi (Malang) dinobatkan sebagai Raka Raki Jatim 2020. Sementara, yang terpilih menjadi Raka Wakil I adalah Muhammad Abi Zakaria dari Banyuwangi, Raki Wakil I yakni Zahra Salsabila Mutia dari Kota Pasuruan.
“Raka Raki punya tugas untuk mengeksplor bagaimana keunggulan kompetitif dan komparatif yang dimiliki oleh bumi majapahit ini memberi signifikansi bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tinur,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, Jawa Timur memiliki banyak destinasi ‘feeling good’. Ia berharap, keberadaan destinasi-destinasi ini mampu menarik lebih banyak wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyinggung rencana pengembangan Kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru (BTS) dan Kawah Ijen sesuai amanah Perpres nomor 80 tahun 2019.
Pemprov Jatim, kata dia, berupaya menaikkan jumlah kunjungan wisata ke kawasan tersebut namun dengan tetap memperhatikan daya dukung alam dan lingkungan sehingga kelestarian ekosistemnya dapat terus terjaga.
“Sebanyak-banyaknya yang bisa kita dorong, tetapi harus dibatasi sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan di seluruh wilayah BTS dan Ijen. Juga terkait sampah, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, Raki Jatim 2020, Gloria Vincentia Riyadi mengaku telah bertekad untuk mulai mengajak generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam mempromosikan Jatim, salah satunya menjadi pramuwisata.
“Jadi saya mau duta wisata itu tidak hanya menjadi pembawa baki, namun lebih berkontribusi menjadi pramuwisata yang bisa meng-guide wisatawan mancanegara,” tuturnya.
Bersama dengan Raka Jatim 2020 asal Kabupaten Pasuruan, Abizar, Gloria mengaku siap untuk mengemban tugas baru yang diberikan. (ita)