Transportasi Lancar, Prestasi Bersinar
OLAHRAGA PERISTIWA

Transportasi Lancar, Prestasi Bersinar

Pada pembukaan dan penutupan PON XX tahun 2021, akan hadir sedikitnya 30.000 orang yang terdiri dari pemain, ofisial, dan penonton di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura.

Stadion Lukas Enembe dibangun di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, di atas tanah seluas 13 hektar dan murni dibiayai oleh APBD Papua sebesar Rp1,3 triliun. Pembangunan stadion berkapasitas 45.000 orang itu dimulai sejak akhir 2016 dan rampung pada April 2019.

Dapat dibayangkan betapa padatnya lalu lintas di Kota Jayapura–Sentani saat momentum penting itu. Ada sedikitnya 300 bus akan mengangkut para atlet dan ofisial menuju stadion. Belum lagi ratusan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum lain yang dikendarai para suporter.

Sudah terkonfirmasi, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia memberikan dukungan berupa 428 bus untuk mengangkut atlet dan ofisial selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Oktober mendatang.

Bus tersebut akan datang pada September dan selanjutnya disebar di empat klaster penyelenggara PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Sebanyak 428 bus disiapkan untuk melayani 9.703 atlet dan 9.663 ofisial di empat klaster pertandingan PON XX Papua. Dari keempat klaster tersebut, Kota Jayapura akan mendapat jatah bus terbanyak, yakni 175.
Berikutnya adalah Kabupaten Jayapura dengan 123 bus, Mimika 92 bus, dan Kabupaten Merauke 38 bus. PON XX Papua akan digelar pada 2–15 Oktober 2021. PON XX Papua akan mempertandingkan 37 cabang olahraga.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jayapura memutar otak untuk membantu penyelesaiannya. Mereka sedang menyelesaikan jalan alternatif dari Telaga Ria–Kalkote– Nendali–Yabaso– Komba–Dafonsolo–Kehiran (GOR Toware)—Doyo–Kemiri (Kompleks TNI Angkatan Udara).

Pengerjaan jalan alternatif dari Telaga Ria–Nendali dimulai pada 2019 dan sudah selesai tahun lalu. Pembangunannya menggunakan dana APBN melalui Kementerian PUPR. Diperkirakan, semua ruas jalan alternatif itu selesai pada Juli 2021.

Perlu diketahui, selama ini dari Bandara Sentani menuju Kota Jayapura hanya melalui jalan utama satu-satunya yakni sepanjang kurang lebih 40 km.

Memang sudah ada jalan tembus dari Kota Jayapura menuju Distrik Waena di Kota Jayapura melalui sisi gunung, melalui kantor Wali Kota Jayapura, sampai Universitas Cenderawasih, hingga ke Waena, tapi setelah itu hanya jalan tunggal di tepi Danau Sentani.

Dalam mengantisipasi terjadinya kemacetan pada saat pelaksanaan PON XX, karena stadion utama terletak di Kampung Harapan yang tepat berada di pinggir jalan raya satu-satunya, maka Pemerintah Kabupaten Jayapura berinisiatif mengusulkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk membangun jalan alternatif.

Jalurnya dari Telaga Ria menyusuri bibir Pantai Danau Sentani ke arah Kalkota (1 km dari stadion), hingga ke Kota Sentani. Telaga Ria, berjarak sekitar 10 km dari Terminal Waena. Sedangkan dari Telaga Ria-Nendali berjarak 5,7 km.

Selain membangun jalan alternatif, Pemerintah Kabupaten Jayapura juga menyiapkan tiga dermaga ponton di sejumlah tempat di Sentani. Dermaga itu, antara lain, dibangun di Pantai Kalkote, Pantai Yahim, dan Pantai Yabaso (kedua terakhir dekat Bandara Sentani). Dermaga Kalkote sudah selesai.

Sedangkan dermaga lainnya masih tahap pernyelesaian. Ketiga dermaga ini akan menjadi tempat bersandarnya kapal kecil angkutan danau, dari Kota Jayapura (dermaga di Waena).

Pada pertemuan koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Kementerian Perhubungan beberapa waktu silam, Menteri Perhubungan berkomitmen membantu mengirimkan sejumlah kapal angkut kecil untuk melayani angkutan air/danau.

Selain itu juga pembangunan dan perbaikan beberapa fasilitas perlengkapan jalan, khususnya di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, membangun dermaga ponton di Danau Sentani yang lokasinya berada di Depan Stadion Papua Bangkit, dan mempersiapkan bus air yang akan dioperasikan di Dermaga Ponton, Danau Sentani, didukung oleh BPTD Wilayah XXV Provinsi Papua dan Papua Barat.

Sedangkan Ditjen Hubdat kepada Pemerintah Provinsi Papua juga menyediakan bus khusus penyandang disabilitas yang akan digunakan pada Peparnas XVI. Mereka akan melakukan modifikasi interior bus mikro, sebanyak 12 unit (sesuai usulan Pemda Papua), dengan membuat ramp on/off dengan kemiringan sesuai standar penyandang disabilitas.

Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rute bus untuk mendukung PON XX Papua. Misalnya, untuk melayani 2.811 atlet dan 1.401 ofisial di Kota Jayapura, mereka mengatur rute shuttle bus dari pool terminal Entrop ke berbagai venue.

Di Kabupaten Jayapura ada 14 cabang olahraga dan 21 disiplin pertandingan dan melibatkan sekitar 1.926 atlet dan 941 ofisial. Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rute shuttle bus dengan pool Sentani Airport ke sejumlah venue.

Di Kabupaten Mimika ada aktivitas sekitar 1.446 atlet dan 719 ofisial. Ada 2 pool kendaraan shuttle bus yaitu di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor dan di Bandara Moses Kilangin. Sedangkan di Merauke ada 638 atlet dan 320 ofisial.

Sementara ada informasi tambahan bahwa ada perubahan untuk beberapa cabang olahraga yang dipindah dari Kabupaten Jayapura ke Kota Jayapura dan sebagainya. Misalnya, cabang olahraga menembak indoor di Kampung Harapan, sedangkan yang outdoor di AURI Kemiri. Cabor paralayang dipindahkan ke Kota Jayapura, cabor rugby di AURI, pencak silat di GOR HMS, panahan di Kampung Harapan. (indonesia.go.id)