Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jatim, Wahid Wahyudi, mengatakan pada 2019 mendatang direncanakan turnamen sepeda balap Tour De Indonesia awal pemberangkatannya dilaksanakan di Jatim. Alasannya, pengurus besar ISSI serta atlet-atlet dari 22 negara ini memiliki kesan serta senang yang luar biasa selama ikut turnamen melewati Jatim.
“Jawa Timur menyiapkan dan memberikan sambutan kepada para atlet sepeda tingkat dunia ini dengan sangat menyenangkan. Tidak itu saja selama penyelenggaraan Tour De Indonesia di Jatim berlangsung lancar, aman dan merasa happy (peserta Tour De Indonesia,red),” ujar Wahid Wahyudi, usai acara Dinner Tour de Indonesia 2018 dan Pelantikan Pengurus ISSI Provinsi Jatim Periode 2017-2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, akhir pekan lalu.
Dia menuturkan, selama penyelenggaraan, peserta Tour de Indonesia menyenangkan ketika melintasi Jatim, bahkan semangat ketika disambut masyarakat Jatim di sepanjang jalan yang dilalui peserta. Tentunya, sambutan yang luar biasa dari masyarakat ini menjadikan alasan untuk diselenggarakannya lagi di Jatim.
Hal senda disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang menyatakan kesiapannya bila Jatim menjadi lokasi penyelenggaraan ajang lomba balap sepeda Tour de Indonesia. Sebab, terbukti Jatim telah mampu menjadi tuan rumah yang baik dan masyarakat memberikan respon yang antusias terhadap olahraga balap sepeda ini.
“Daripada mencari tempat lain, saya tawarkan, lebih baik tahun depan diselenggarakan di Jatim lagi. Di sini pluralisme terjaga dengan baik, masyarakatnya juga open minded terhadap tamu asing,” ujar Pakde Karwo.
Pakde menjelaskan, saat peserta lewat masyarakat Jatim bersorak memberikan semangat kepada peserta lomba balap sepeda ini.
Kehadiran masyarakat Jatim ini, lanjut Pakde Karwo, membuktikan bahwa masyarakat Jatim sangat terbuka. Artinya, terbuka dan berpikiran positif, tertarik untuk bertemu serta belajar dari masyarakat internasional, khususnya para pembalap sepeda yang berasal dari berbagai negara.
Ditambahkan, Jatim adalah tempat yang aman dan nyaman, dimana pluralisme begitu terjaga dengan baik. Berbagai suku, agama, dan budaya bisa hidup berdampingan secara damai. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Pancasila sebagai working ideology bisa berjalan dengan baik di Jatim.
“Jadi, daripada mencari-cari tempat lain, lebih baik penyelenggaraan berikutnya puter-puter di Jawa Timur kemudian dilanjutkan ke provinsi lain. Apalagi Jatim punya berbagai jenis makanan kuliner yang nikmat, seperti nasi rawon dan soto ayam” paparnya.
Tour de Indonesia 2018 yang berlangsung tanggal 25 hingga 28 Januari melintasi 3 provinsi yaitu DIY, Jatim dan Bali. Empat etape yang dilintasi peserta lomba yaitu Prambanan – Ngawi, Madiun – Mojokerto, Probolinggo – Banyuwangi dan Gilimanuk – Denpasar.
Pada 27 Januari, para peserta lomba balap sepeda Tour De Indonesia 2018 melakukan start dari Kota Probolinggo pukul 10.00 dan finish di Banyuwangi 15.00 WIB. Dan pada 28 Januari pukul 10.00 WIB para peserta start di pelabuhan Gilimanuk dan finish jam 13.35 WIB di Denpasar Bali. (jnr)