Tour de Banyuwangi Ijen Reborn Sukses
OLAHRAGA PERISTIWA

Tour de Banyuwangi Ijen Reborn Sukses

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis gelaran Balap Sepeda Tour de Banyuwangi Ijen dapat membawa dampak yang besar bagi Jatim, mulai dari sektor perekonomian hingga pariwisata.

Optimisme tersebut disampaikan Pj. Gubernur Adhy saat menghadiri penutupan Balap Sepeda Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2024 di Paltuding Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/07) lalu.

Adhy mengatakan, TdBI menjadi satu-satunya balap sepeda yang telah masuk dalam agenda Union Cycliste Internationale (UCI) atau Federasi Balap Sepeda Dunia. Hal ini pun membawa banyak sekali kebanggaan bagi Jatim. Ia berharap, hal ini bisa menginspirasi daerah lain di Jatim.

“Alhamdulillah ini bukan cuma sekadar sport tourism saja. Kita juga bisa mempromosikan keindahan Jawa Timur di mata dunia seperti yang kita lihat dalam rute hari ini. Kalau mereka sudah tahu, otomatis ini akan berimbas baik bagi perekonomian sekitar,” katanya.

Lebih lanjut, kompetisi balap sepeda ini merupakan yang pertama dilakukan sejak sebelumnya vakum selama empat tahun akibat pandemi Covid-19. Sehingga, tagline yang digunakan dalam TdBI kali ini adalah “Reborn”.

“Reborn itu artinya terlahir kembali. Jadi diharapkan TdBI kali ini bisa menjadi momentum kita bisa menyelenggarakan acara dengan impact yang lebih luar biasa daripada sebelum-sebelumnya,” kata Adhy.

Selain peserta asal Indonesia, kompetisi ini diikuti oleh pembalap dari 13 negara. Di antaranya adalah Australia, Thailand, Malaysia, Jepang, Korea, bahkan Belanda.

Pemenang dari rute terakhir ini adalah Merhawi Kudus di posisi pertama dengan gap time 14:31:06, disusul oleh Metkel Eyob dengan selisih 9 detik dari Merhawi. Keduanya merupakan riders asal Malaysia. Sementara di peringkat ketiga diduduki oleh Benjamin Prades Reverte yang mewakili Jepang dengan selisih gap time 2:19 menit dari juara pertama.

Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Adhy juga menyematkan penghargaan untuk Banyuwangi Gandrung. Di mana, penerimanya merupakan peserta dari Indonesia dengan catatan waktu tercepat dan performa terbaik.

Mereka adalah Muhammad Imam Arifin dengan gap time 14:39:54 di posisi pertama, Abdul Soleh di posisi kedua dan Astnan Maulana di posisi ketiga. Masing-masing gap time keduanya hanya berselisih 9 detik dan 1.23 menit dari Muhammad Imam Arifin. (ita)