Tondano, destinasi wisata unggulan di Sulawesi Utara, memadukan pesona alam yang memukau dengan warisan budaya Minahasa yang kaya. Dengan infrastruktur modern dan pemandangan Danau Tondano yang menawan, Tondano siap menjadi magnet baru bagi para wisatawan.
Salah satu destinasi wisata yang menjadi sorotan para wisatawan di Indonesia saat ini adalah kawasan wisata Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Dari sejarah panjang yang disertai tradisi unik yang tak lepas dari peranannya sebagai pusat peradaban serta budaya Minahasa, hingga dukungan infrastruktur yang memadai, Tondano siap menyambut wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Dengan potensi yang besar ini, Tondano tidak hanya menawarkan keindahan alam dan destinasi unggulan di tanah air, melainkan juga menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat setempat. Dihimpun dari berbagai sumber, nama “Tondano” berasal dari kata “Tou Danow,” yang berarti “orang danau,” merujuk pada masyarakat setempat yang tinggal di sekitar Danau Tondano.
Sejak masa kolonial Belanda, Tondano dikenal sebagai kawasan strategis dengan keindahan alam yang luar biasa, yang menjadi magnet bagi wisatawan berkunjung.
Kawasan wisata Tondano mencakup wilayah sekitar Danau Tondano yang luasnya mencapai 4.278 hektare. Dengan daya tarik utama pemandangan alam yang memukau dan udara sejuk, Tondano menjadi destinasi wisata alam unggulan yang mendorong Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan Kawasan Tondano.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis Senin (29/07), ketersediaan infrastruktur yang memadai akan mempercepat pengembangan destinasi wisata. “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri Basuki.
Penataan Kawasan Tondano Minahasa dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Utara Ditjen Cipta Karya dengan total Anggaran sebesar Rp33,5 miliar. Penataan kawasan ini telah selesai dan telah dilakukan serah terima kelola ke pemerintah daerah serta soft opening pada 19 Maret 2024.
Kegiatan penataan kawasan bertujuan menyediakan infrastruktur pendukung pariwisata, menciptakan kawasan terbuka kota, serta menyediakan sarana pejalan kaki yang nyaman dan aman.
Menurut Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Wahyu Kusumosusanto, langkah penataan ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Kawasan Tondano yang diarahkan untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata di kawasan Danau Tondano.
“Danau Tondano merupakan salah satu danau yang diprioritaskan penanganannya secara nasional. Statusnya juga telah dituangkan dalam Perda Sulut nomor 1 tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014–2034 yang menetapkan DAS Tondano sebagai Kawasan Strategis Nasional sebagai Kawasan Konservasi dan Wisata Daerah Aliran Sungai Tondano,” kata Wahyu.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengapresiasi dukungan Kementerian PUPR terhadap pengembangan pariwisata di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membantu meningkatkan sarana dan prasarana di Sulawesi Utara. Dengan penataan ini kami berharap akan mendorong sektor pariwisata di Minahasa dan Sulawesi Utara,” ujarnya.
Penataan Kawasan Tondano ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik pariwisata, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal. Penyediaan sarana pejalan kaki dan revitalisasi kawasan perkantoran dan pertokoan diharapkan dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
Selain itu, perbaikan saluran drainase dan trotoar akan mengurangi risiko banjir dan genangan air, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penduduk setempat serta pengunjung. (iondonesia.go.id)