Tol Balsam Pertama di Kalimantan
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Tol Balsam Pertama di Kalimantan

Jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) telah diresmikan Presiden Joko Widodo. Jalan tol pertama di Kalimantan itu akan menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru dan juga perbaikan jaringan logistik agar lebih baik, lebih efisien, dan lebih cepat.

Perjalanan dari Balikpapan dan Samarinda di Kalimantan Timur kini tidak lagi harus dilalui berlama-lama. Sebelumnya memang hanya ada satu jalur jalan yang memuat dua kendaraan yang menghubungkan dua kota itu. Tapi kini pemerintah sudah meresmikan jalan tol Balikpapan-Samarinda (tol Balsam).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (24/08)lalu, didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur meresmikan Seksi I dan Seksi V jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).

Dengan diresmikannya kedua seksi tersebut, maka jalan tol Balsam telah tersambung dan resmi beroperasi penuh, yakni 5 seksi yang ada.

“Alhamdulillah hari ini telah selesai seluruh ruas jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,3 km telah tuntas dikerjakan, ini juga menjadi sejarah karena jalan tol ini yang pertama di Pulau Kalimantan,” kata Presiden Jokowi, di lokasi peresmian gerbang tol Manggar yang disiarkan secara virtual.

Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan jalan bebas hambatan di Kalimantan juga menjadi bukti nyata bahwa pemerintah menggencarkan pembangunan yang Indonesiasentris. Pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di Jawa dan Sumatra, melainkan juga merata di wilayah lain di seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi berharap, jalan tol Balsam akan menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru dan juga perbaikan jaringan logistik agar lebih baik, lebih efisien, dan lebih cepat. Jaringan logistik yang lebih baik diyakini akan memperbaiki daya saing, terutama komoditas-komoditas yang diproduksi di Kalimantan Timur.

“Dengan akses semakin lancar untuk menurunkan biaya logistik, tentu saja produk-produk ekspor dari Kalimantan Timur akan memiliki daya saing tinggi sehingga menjadikan ekonomi di Kalimantan Timur semakin efisien dan kompetitif,” kata Presiden Jokowi.

Pada Desember 2019, tol Balsam seksi II, III, dan IV diresmikan. Dan sejak peresmian itu, rata-rata harian lalu lintas kendaraan yang lewat mencapai sekitar 4.000-5.000 kendaraan per hari. Dan diharapkan setelah tersambungnya semua seksi jalan tol ini bisa meningkat menjadi 11.000 kendaraan per hari.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, jalan tol Balsam diharapkan dapat menjadi tulang punggung yang menciptakan kawasan perekonomian baru di Pulau Kalimantan. Tol ini akan memangkas biaya logistik barang dan jasa dan waktu tempuh antara Balikpapan dan Samarinda dari semula sekitar 3 jam, menjadi hanya sekitar 1,5 jam.

Hedy Rahadian menuturkan, jalan tol Balsam ini dibangun sejak November 2016 terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan-Samboja (21,66 Km), Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa-Palaran (17,30 Km), Seksi IV Palaran-Samarinda (16,59 Km), dan Seksi V ruas Balikpapan-Manggar (10,74 Km).

Pendanaan tol Balsam ini berasal dari viability gap fund (VGF) APBN dan APBD sebesar 30 persen dan selebihnya investasi perusahaan. VGF adalah salah satu terobosan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur di tanah air.

VGF merupakan pemberian dukungan kelayakan atas sebagian biaya konstruksi pada proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur.

Dari lima seksi, pemerintah memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut dengan biaya konstruksi Rp4,38 triliun. Sedangkan untuk Seksi II, III, dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dengan nilai investasi Rp11,89 triliun.

Setelah kedua seksi akhir ini beroperasi, maka ada dua gerbang tol baru sebagai akses masyarakat untuk masuk ke jalan tol Balikpapan-Samarinda, yaitu gerbang tol (GT) Manggar yang terkoneksi dengan Jl Mulawarman yang lokasinya juga dekat dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, serta GT Karang Joang yang terkoneksi dengan Jl Soekarno Hatta Km 13.

Peran strategis kedua, jalan tol yang digagas sejak 2010 oleh mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ini menghubungkan dua titik pertumbuhan utama, yakni Balikpapan dan Samarinda. Jaringan tol ini akan semakin mempererat fungsi dua kota tersebut sebagai kota bisnis dan pusat pemerintahan Kalimantan Timur.

Sementara itu, peran strategis lainnya adalah dengan mendorong peningkatan mobilitas dari-dan menuju kawasan pantai timur Kalimantan Timur yang merupakan konsentrasi infrastruktur penting berupa Pelabuhan Kariangau dan Pelabuhan Palaran. Juga mempercepat akses menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Bandara AP Pranoto.

Jalan tol Balsam melintasi kawasan hutan lindung antara Balikpapan dan Samarinda, yakni Tahura Bukit Soeharto dan Hutan Lindung Sungai Wain. Oleh karena itu pada seksi 2 jalan tol ini terdapat jalur terowongan khusus untuk perlintasan hewan.

Terowongan ini dibuat tepat di kawasan Tahura Bukit Soeharto. Tujuan dibuatnya terowongan itu sebagai pelintasan hewan-hewan seperti monyet, beruang madu, orangutan, kijang, dan hewan lainnya.

Selain tersedia terowongan khusus untuk hewan, di seksi 2 jalan tol Balikpapan-Samarinda juga tersedia 9 jembatan, 5 overpass, 2 underpass, 2 rest area, dan 2 jembatan penyeberangan orang.

Jalan tol Balikpapan-Samarinda merupakan tol pertama di Pulau Kalimantan. Pemerintah akan membuat berbagai akses yang kelak memudahkan warga menjangkau ibu kota negara yang baru di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tol Balsam ini merupakan cikal-bakal dan bagian dari jaringan jalan tol di Kalimantan Timur yang terkoneksi dengan ibu kota negara (IKN) yang akan segera dibangun.

Ketiga akses berupa jalan tol baru itu adalah Simpang Susun Samboja-IKN, Simpang Susun Karang Joang-IKN dan ketiga tol trans-Kalimantan lintas selatan. Ketiga akses ini diharapkan bisa meningkatkan konektivitas IKN yang pada gilirannya akan meningkatkan daya tarik seluruh kawasan di Kalimantan Timur. (indonesia.go.id)