Tiga Womenpreneur Pemenang DSC XI
KOMUNITAS PERISTIWA

Tiga Womenpreneur Pemenang DSC XI

Perjalanan program dan ekosistem wirausaha dari Wismilak Foundation, Diplomat Success Challenge (DSC) XI telah masuk ke dalam titik akhirnya. 20 challengers telah melewati fase Market Challenge di kota Bandung dan Yogyakarta dengan sejumlah protokol kesehatan yang ketat.

Setelah melewati 2 tahap eliminasi pada Market Challenge, terpilihlah 12 grand finalist yang berhak mengikuti fase penjurian final di kota Surabaya.

Malam penjurian dan penghargaan DSC XI dapat disaksikan lewat web series DSC XI episode final di kanal YouTube resmi Diplomat Sukses, serta di situs diplomatsukses.com yang telah tayang pekan lalu.

Ketua Dewan Komisioner DSC XI, Surjanto Yasaputera mengungkapkan kebahagiaannya dan mengucapkan selamat kepada peraih hibah modal usaha, maupun grand finalist lain yang mendapat apresiasi dan penghargaan lain.

“Selain itu, kami juga mengucapkan selamat bagi para challengers dari awal proses market challenge. Walaupun ada yang belum bisa lolos hingga grand final, kami yakin banyak sekali ilmu, pembelajaran dari Mentor ataupun Dewan Komisioner, serta jaringan yang didapat dari program DSC XI. Semoga semua pengalaman tersebut bermanfaat dan dapat diambil hikmah terbaiknya, pastinya dengan tujuan membuat bisnis para peserta lebih maju lagi,” kata Surjanto Yasaputera.

Dari challengers yang bertahan hingga babak grand final DSC XI, para Dewan Komisioner yang terdiri dari Surjanto Yasaputera Direktur Wismilak Grup; Antarina SF Amir Akademisi & Direktur HighScope Indonesia; dan Helmy Yahya CEO R66 Media dan Entrepreneur & Public Speaker menyeleksi 12 grand finalist, dan diseleksi lagi hingga tersisa 8 grand finalist terbaik.

Selanjutnya ke-8 grand finalist tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan sesi tanya jawab penentuan dengan para Dewan Komisioner. Penjurian ketat berlangsung hingga akhirnya terpilihlah Arlin Chondro dengan bisnisnya Peek.Me Naturals yang berhasil meraih penghargaan utama sebagai Best of the Best Challenger DSC XI.

Selain Arlin, ada 2 grand finalist lainnya yang berhasil meraih hibah modal usaha juga merupakan perempuan-perempuan muda dengan bisnis cemerlang. Mereka adalah Lidya Angelina Rinaldi dengan bisnis food & beverage berbahan baku vanilla yaitu La Dame in Vanilla, serta Anisa Azizah dengan bisnis inovasi beton berpori bernama Tech Prom Lab.

Ketiga womenpreneur ini meraih hibah modal usaha dengan nilai terbesar, yaitu Rp 300 juta untuk masing-masing pemenang, serta hadiah apresiasi tambahan sebagai Best of the Best Challenger senilai Rp 50 juta bagi Arlin Chondro.

Arlin yang berasal dari Tangerang berhasil mendapat hibah modal usaha sebesar Rp 300 juta. Dalam perjalannya sejak lolos tahap 150 besar dan mengikuti audisi, Arlin didampingi mentor pilihannya yaitu Helga Angelina, Co-founder Burgreens.

Peek.Me Naturals sendiri merupakan bisnis yang dirintis sebagai bentuk terapi alternatif (aromaterapi) dengan memanfaatkan khasiat essential oils.

Pada awalnya, Arlin merintis bisnis ini berangkat dari keinginannya sebagai seorang ibu yang tengah mencari alternatif lebih alami dan aman untuk anaknya yang menderita alergi dan asma. Sedangkan saat itu, terapi konvensional menggunakkan steroid dirasa kurang cocok bagi anaknya.

Peek.Me Naturals merupakan bisnis yang personal baginya, karena dirintis berdasarkan kegelisahan Arlin sebagai ibu muda yang masih banyak belajar dan ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati.

Dalam perjalanan Peek.Me Naturals sejak tahun 2016, di tahun 2020 lalu mendapatkan kesempatan bergabung dengan keluarga besar Diplomat Success Challenge, dan akhirnya berhasil keluar sebagai Best of the Best Challenger DSC XI.

“Pastinya, hibah modal usaha yang saya raih akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan bisnis, terutama di tengah era yang sangat menantang seperti sekarang,” tutur Arlin Chondro mengungkapkan kebanggaannya.

Adapun Lidya Angelina dan Anisa Azizah juga turut menyampaikan rasa bangganya karena dapat mengikuti rangkaian DSC XI dengan perjuangan yang cukup keras. Mereka juga sangat bersemangat untuk mengembangkan potensi bisnis masing-masing dengan pendampingan dari DSC selama 2 tahun ke depan, serta kesempatan bergabung dengan Diplomat Entrepreneur Network (DEN) untuk memperluas jejaring usahanya.

Bagi Lidya Angelina Rinaldi, Founder La Dame in Vanilla, bisnisnya merupakan cerminan akan passion-nya dalam membuat kue dengan bahan vanilla terbaik dari tanah Indonesia.

Indonesia menurutnya merupakan salah satu penghasil vanilla terbesar di dunia, namun tidak banyak masyarakat yang tahu. Melalui La Dame in Vanilla, dia ingin membawa vanilla Indonesia lebih dikenal di dunia.

“Untuk itu saya sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan DSC XI bagi bisnis kami untuk berkembang. Nantinya, hibah modal usaha yang kami dapat akan digunakan untuk membeli fasilitas mesin agar produksi vanilla kami dapat berlipat ganda demi memenuhi kebutuhan pasar,” ungkap Lidya.

Tidak jauh berbeda bagi Anisa Azizah, Co-founder & CEO Tech Prom Lab, menurutnya DSC dapat membuka kesempatan yang lebih luas bagi bisnis yang baru dirintis seperti bisnisnya. Tech Prom Lab merupakan startup yang berfokus pada inovasi material bangunan.

“Kami baru berdiri sejak tahun 2018, sehingga untuk dapat bersaing di gelaran DSC XI merupakan pengalaman yang cukup menantang. Ternyata menurut para mentor dan Dewan Komisioner, teknologi yang kami terapkan pada inovasi beton berpori memiliki potensi besar di masa depan. Ilmu serta hibah modal usaha yang saya dapatkan dari DSC XI pastinya akan berperan besar untuk perkembangan Tech Prom Lab ke depannya.”

Selain ketiga pemenang di atas, para pemenang lain yang juga meraih hibah modal usaha dalam gelaran DSC XI antara lain Adam Abdulah (Wah Gede Banget) Rp 150 juta, dan Dedhy Bharoto (Lumbung Alum) Rp 120 juta.

Tiga grand finalist lainnya mendapatkan hadiah apresiasi serta gelar istimewa, antara lain Robby Sabastian Irawan (HOMI) sebagai Potential Business Idea, Hendi Suryo Leksono (Geladogs) juga sebagai Potential Business Idea, dan Rengkuh Banyu Mahandaru (Plépah) sebagai The Most Social Impact Business.

Seluruh pemenang DSC XI ini juga akan mendapatkan kesempatan pendampingan bisnis dari DSC selama 2 tahun ke depan, serta secara resmi bergabung dengan jejaring wirausaha Diplomat Entrepreneur Network (DEN). (ita)