Targetkan 2 Juta Wisman ke Borobudur
JALAN-JALAN

Targetkan 2 Juta Wisman ke Borobudur

Pemerintah menargetkan sebanyak dua juta wisatawan mancanegara (wisman) yang datang berkunjung ke kawasan wisata candi Borobudur pada tahun 2019. Selain ke Borobudur, wisman juga bisa menikmati lokasi destinasi wisata lainnya di sekitar wilayah DIY, Solo, dan Semarang.

“Wisman yang datang ke Borobudur ditargetkan 2 juta orang sudah termasuk kunjungan untuk Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang),” kata Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Bisma Jatmika Tisnasasmita ST MM dalam seminar Tantangan dan Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Borobudur, Senin (30/7) di Pusat Studi Pariwisata UGM.

Sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Borobudur, menurut Bisma, menjadi tujuan bagi wisman untuk berkunjung ke Indonesia. Untuk mencapai target jumlah dua juta pengunjung dari luar tersebut tidak mudah karena diperlukan penyediaan infratrutur untuk meningkatkan konektivitas destinasi wisata di DIY dan Jateng.

“Fokus pemerintah saat ini pada penyediaan infrastruktur terutama jalur tranportasi dan interkoneksi antar destinasi pariwisata,” katanya.

Selain itu, kata Bisman, pemerintah berencana meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dengan menggunakan anggaran negara dibantu bank dunia. ”Hal itu dilakukan untuk meningkatkan tourism competitivness indexs,” katanya

Ia menambahkan pemerintah akan mengadakan adanya sertifikasi 5500 SDM pekerja pariwisata di Jateng dan DIY serta pelaksanaan pelatihan Sapta Pesona kepada masyarakat.

Menurutnya, salah satu kendala dalam pengembangan Borobudur sebagai kawasan strategis pariwisata nasional adalah meningkatkan aksesibilitas.

“Adanya kendala konektivitas antar destinasi melalui jalan darat kurang lancar saat waktu akhir pekan, sementara akses lewat laut kurang memadai untuk kapal cruise,” katanya.

Saat ini, strategi pemerintah yang tengah dilaksanakan antara lain dengan pembangunan tol Bawen, Yogyakarta, Salatiga dan Solo, pembanguann kereta bandara Adi Sumarmo ke stasiun Balapan, mendorong keberadaan mobile hotel dan pembangunan terminal khusus cruise ship di pelabuhan Tanjung Mas Semarang. (ist)