Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi mengajak mahasiswa berperan aktif menangkal hoaks atau berita bohong dan ujaran kebencian selama berlangsungnya pilkada. Salah satu caranya dengan memantau akun sosial media (sosmed) para kandidat di Pilkada Kota Bekasi dan Jawa Barat.
Anggota Bawaslu Kota Bekasi, Jhonny Sitorus, menyakini mahasiswa punya kemampuan melakukan deteksi terhadap hoaks atau ujaran kebencian. Sehingga, ia berharap mahasiswa aktif menjalankan peran pengawasan partisipatif.
“Pantau dan awasi sosial media kandidat yang ikut dalam pilkada setelah mereka ditetapkan oleh KPU. Mana kala ditemukan hoaks atau ujaran kebencian, laporkan segera ke Bawaslu Kota Bekasi,” kata Jhonny Sitorus saat menjadi pemateri kegiatan Pelatihan Jurnalistik Lembaga Pers Mahasiswa 45, di Unisma Bekasi, Selasa (20/08).
Ia menjelaskan, peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang. Salah satunya ikut menjaga pelaksanaan pilkada terbebas dari hoaks, ujaran kebencian, termasuk politisasi agama.
Mahasiswa, kata dia, juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam membuat narasi pilkada damai dan riang gembira. Sehingga, pilkada benar-benar menjadi pesta demokrasi bagi masyarakat.
“Kita tentunya berharap sekali agar mahasiswa berperan aktif dalam pilkada. Karena peran teman-teman mahasiswa dibutuhkan, terutama dalam menciptakan suasana pilkada yang damai dan riang gembira,” ujarnya. (rri)