Surabaya Punya Rumah Anak Prestasi
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Surabaya Punya Rumah Anak Prestasi

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Ketua Tim Pengerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani meresmikan, Rumah Anak Prestasi (RAP) Dukuh Menanggal Kamis (20/06). RAP yang berada di Jalan Dukuh Menanggal XII No 6, Surabaya tersebut adalah pengembangan dari RAP Kedung Cowek, RAP Nginden Semolo, dan RAP Sonokwijenan.

Eri Cahyadi mengatakan, RAP keempat ini bertujuan untuk mewadahi kreativitas anak-anak disabilitas, khususnya yang berada di wilayah Surabaya selatan.

“Dengan berdirinya RAP di Surabaya selatan ini, membuktikan bahwa kita saling menguatkan. Artinya, pembangunan Sumber Daya Alam (SDM) dilakukan merata, terutama untuk anak yang memiliki kelebihan kita siapkan,” kata Eri.

Eri menjelaskan, RAP Dukuh Menanggal dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap dari tiga RAP sebelumnya. Untuk itu, dirinya berharap agar keempat RAP di setiap wilayah Kota Surabaya saling bersinergi memberikan pelatihan terbaik untuk anak-anak disabilitas.

“RAP Dukuh Menanggal ini paling besar dan fasilitasnya paling lengkap. Jadi nanti saling bersinergi, misalnya anak-anak yang ada di RAP Nginden atau Kedung Cowek bisa melanjutkan terapinya yang kurang di RAP Dukuh Menanggal, yang alatnya lebih lengkap,” paparnya.

Eri menjelaskan, secara keseluruhan fasilitas di keempat RAP hampir sama. Hanya saja di RAP Dukuh Menanggal lebih dilengkapi untuk alat terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus.”Sebenarnya sama, tapi di sini alatnya lebih lengkap untuk terapinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Anna Fajrihatin menjelaskan, adapun penambahan fasilitas yang ada di RAP Dukuh Menanggal adalah kelas yoga, lapangan olahraga, kelas public speaking dan alat terapi yang lebih lengkap.

Secara garis besar fasilitas di RAP Dukuh Menanggal sama dengan tiga RAP lainnya. Antara lain, fasilitas Ruang Terapi Wicara, Terapi Akupuntur, Terapi Perilaku dan Okupasi, Dokter Umum dan Spesialis, Fisioterapi, Handycraft, Melukis, Menjahit, Membatik, Musik, Modeling, Fotografi, Pembelajaran dan Konseling, dan Minimarket. Selain itu, ada juga Mushola untuk tempat mengaji. Bahkan ada pula ruangan untuk konsultasi Dokter Spesialis Anak.

“Jadi memang untuk RAP keempat ini, kita banyak belajar dari tiga RAP sebelumnya. Apa kebutuhan anak-anak, yang belum difasilitasi sebelumnya kita lengkapi RAP Dukuh Menanggal,” paparnya.

Meski demikian, Anna menjamin bahwa keempat RAP di Kota Surabaya akan saling berkoneksi. Tujuannya, agar setiap kebutuhan anak-anak disabilitas bisa tetap terpenuhi.

“Fasilitas anak-anak kita prioritaskan. Semuanya saling terhubung dan fleksibel. Kalau misalnya, di RAP Nginden ada yang membutuhkan terapi tambahan bisa kesini atau sebaliknya. Jadi bukan berarti yang di RAP Nginden atau Kedung Cowek di sana terus, tapi melihat kebutuhan anaknya,” jelasnya.

Terakhir, Anna menegaskan bahwa semua fasilitas di RAP Dukuh Menanggal bisa dinikmati oleh semua warga Surabaya secara gratis. “Tidak ada kuota di setiap RAP, warga Surabaya bisa mendapatkan fasilitas dan layanannya secara gratis,” pungkasnya. (ita)