Tim Surabaya Fever tampil superior di babak Final Srikandi Cup Seri 2 yang berlangsung di markas mereka, GOR Kertajaya Surabaya. Ini setelah di partai puncak mereka mampu mengalahkan Merpati Bali dengan skor 72-41.
Hasil ini menjadikan Surabaya Fever menjuarai Srikandi Cup Seri 2, selanjutnya Srikandi Cup di Seri 3 akan digelar pada (29/3) dengan tuan rumah Merah Putih Samator Jakarta.
Pelatih Surabaya Fever, Wellyanto Pribadi, di Surabaya, Minggu (4/2), senang dan tidak menyangka mengalahkan Merpati Bali dengan mudah. Namun sebelum bertanding, ia sama sekali tak meremehkan kekuatan lawan.
“Kunci kemenangan kami bermain cukup adalah tenang dan kami bisa membaca pola permainan lawan. Percaya diri pemain saya hari ini sangat bagus. Meski menang kami tidak boleh lengah, Merpati Bali terus semakin berkembang untuk itu kami harus tetap waspada,” ujarnya seperti dikutip Jatim News Room.
Sementara itu, Pemain Surabaya Fever, Mega Nanda Perdana Putri, didaulat menjadi pemain terbaik dalam laga ini, dengan torehan 13 poin, tiga rebound dan satu assist.
Sementara rekannya Natasha Debby Christaline juga berperan besar untuk kemenangan timnya. Ia mencatat 21 poin dan empat rebound untuk membantu Fever merengkuh gelar juara di rumahnya sendiri.
Kuarter pertama dimulai tuan rumah Surbaya Fever melaju kencang dan berhasil unggul 8-0. Merpati Bali akhirnya mampu memecah kebuntuan skor lewat tembakan tiga angka Kapten tim mereka, Anne Inessa.
Unggul jauh membuat Fever mampu menjaga ritme kemenangan di kuarter awal ini. Terlebih lagi sebuah momentum fastbreak, Rohtriasari, mempertegas margin keunggulan Surabaya Fever dengan skor 18-11.
Pertandingan baru berjalan sengit memasuki kuarter kedua. Kali ini Merpati Bali mulai menemukan irama permainannya. Puncaknya Kadek Pratitta Cita Dewi menghujani ring Fever dengan aksi tiga angkanya dan mempersempit selisih angka 21-17.
Momen inipun membuat pelatih Fiver, Wellyanto Pribadi, mengambil jeda time out untuk menenangkan kembali timnya sekaligus mengatur ulang strategi permainan. Usaha ini pun terbukti berhasil, Gabriel Sophia dkk, akhirnya tidak terbawa irama permainan lawannya.
Bahkan 11 poin tambahan akhirnya berhasil mereka raih, termasuk satu serangan fastbreak kembali yang diselesaikan dengan baik oleh Henny Sutjiono untuk menutup kuarter kedua dengan skor 32-21.
Lepas babak pertama, Fever kian menunjukkan sinyal kemenangan di partai puncak ini. Beberapa kali pemain Merpati Bali melakukan kesalahan dan sedikit menurun dalam pola permainannya. Sebaliknya Surabaya Fever semakin tidak dapat dibendung lagi. Merekapun menutup kemenangan di dua kurter sisa 55-28, 72-41.
Catatan statistik final mencatat, kemenangan Fever tidak lepas dari keunggulan mereka dalam hal assist (14) dan juga steal (16). Sedangkan Merpati Bali unggul dalam penguasaan bola rebound (50), sayangnya mereka banyak melakukan kesalahan yang bisa dikonvesikan menjadi angka untuk lawannya (total 30 berbanding 9).
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, siapa yang bisa mengurangi kesalahan dialah yang akan menjadi pemenanganya. Sebenarnya pada kuarter pertama dan kedua kami tampil cukup bagus untuk mengimbangi lawan. Sayangnya kami banyak melakukan 30 turnovers dan lawan bisa ambil dari kesalahan kami,” kata pelatih Merpati Bali, Bambang Asdianto Pribadi. (jnr)