Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengemukakan, meskipun sejak 2015 lalu pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran. Namun, ia menilai hasil tersebut masih kurang.
“Nyatanya nyatanya daya saing kita baru naik 2 tingkat, dari 47 naik menjadi 45. Padahal kita ingin mencapai minimal peringkat 40,” kata Basuki pada konperensi pers Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju, di Aula Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Selasa (23/10) siang.
Ditegaskan Menteri PUPR, bahwa tugas pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan sebagainya tapi juga peningkatan daya saing.
Namun demikian, meski sudah ada perbaikan peringkat dari 70 menjadi 50 dan kini 47, menurut Menteri PUPR, pencapaian itu belum memenuhi target mencapai minimal peringkat 40.
Bangun Jalan 3.432 km
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sampai dengan 2018 ini, Kementerian PUPR telah membangun jalan nasional sepanjang 3.432 km. Adapun jalan tol yang telah dibangun mencapai 941 km.
“Nanti ini yang dalam waktu dekat diresmikan adalah Pejaten-Pemalang, Sragen-Ngawi sudah siap, sudah layak fungsi, tinggal menunggu jadwalnya Bapak Presiden,” ungkap Basuki.
Selain itu, ada beberapa lagi ruas tol baru yang akan dioperasikan pada 2018 ini. Jika dibandingkan sampai 2014 lalu, kita punya 780 km jalan tol, dalam 3 tahun ini ada tambahan 941 km, dan nanti 2019 ada tambahan lagi 1852 km.
Kemudian pembangunan jembatan yang baru mencapai panjang 39.000 meter, dan jembatan gantung. “Jadi kita tidak hanya mengerjakan jembatan yang besar tetapi juga jembatan-jemabatan gantung untuk menggantikan jembatan Indiana Jones, supaya anak-anak sekolah aman, produksi pertanian dari gunung, dari desa ke desa bisa lancar dengan jembatan gantung,” terang Basuki seraya menambahkan pada 2018 ini dibangun 134 jembatan gantung, dan pada 2019 akan diprogramkan 166 jembatan gantung lagi.
Kemudian untuk ketahanan pangan, menurut Menteri PUPR, pemerintah telah membangun 65 bendungan, mulai di NTB, NTT, Aceh, Maluku, dan sebagainya.
“Ini bendungan di Aceh, sudah ada dari tahun tapi tidak ada irigasinya. Sekarang kita bangun dan selesai untuk 18.000 hektar, bendungannya sendiri sudah selesai 2004 baru kita bangun irigasinya pada tahun 2016, sekarang sudah selesai,” kata Basuki menunjuk slide sebuah bendungan di Aceh.
Kemudian untuk pemerataan pembangunan, di perbatasan Kalimantan, lanjut Menteri PUPR, ada total 1.692 km yang sudah tembus, yang belum tembus masih ada sekitar 200 km. “Ini akan kita tembus nanti 2018-2019 ini,” ujarnya.
Sedangkan di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT), menurut Basuki, semua sudah tembus 1762 km, perbatasan Papua total 909 km sudah tembus. (sak)