Sosok Dibalik Prestasi Unair di KMI 2020
PERISTIWA PROFIL

Sosok Dibalik Prestasi Unair di KMI 2020

Universitas Airlangga kembali memborong prestasi di ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2020. Prestasi kali kedua tersebut tak lain berkat bimbingan Dr Tri Siwi Agustina SE MSi serta support Tim Pembinaan Kewirausahaan (TPK) Direktorat Kemahasiswaan UNAIR.

Pada ajang yang diikuti mahasiswa Se-Indonesia itu, Dr. Siwi meraih panghargaan Dosen Pendamping Terbaik Program Pendampingan Mahasiswa Indonesia (PWMI) 2020. “Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini sebelum membimbing, Belmawa memberikan pelatihan pendampingan selama tiga hari,” ujarnya.

Dosen yang mengajar mata kuliah Kewirausahaan di berbagai program studi di lingkungan UNAIR tersebut mengaku tidak menyangka namanya turut disebut Dewan Juri saat pengumuman KMI Award pekan silam.

”Alhamdulillah, dari itu saya jadi tahu bagaimana mendampingi mahasiswa yang sedang merintis usaha dengan menitikberatkan pada kemampuan dan komitmen pada mahasiswa sendiri bukan pada ‘seharusnya’ dilakukan. Sebab, setiap tim pasti punya keunikan, ini tidak dapat dibandingkan satu sama lain,” tutur Dr Siwi.

Dosen aktif prodi S1 Manajemen FEB UNAIR itu berterus terang, selama lima bulan berkompetisi, terdapat kendala dan tantangan untuk membimbing dan mengawasi progres setiap tim. Ia mesti telaten berkomunikasi dengan ke-7 tim setiap dua minggu sekali. Termasuk berkoordinasi dengan para mentor.

“Alhamdulillah meski via Zoom Meeting, mentor yang dipilih pun sangat aktif memberikan arahan tentang aspek teknis terkait dengan usaha masing–masing. Salah satu hal yang menguntungkan adalah mentornya mayoritas alumni UNAIR. Jadi, perhatiannya sangat tinggi ke para juniornya,“ ungkap dosen yang juga terhimpun pada Perkumpulan Pendidik Kewirausahaan Indonesia (PERWIRA) itu.

Dalam KBMI 2020, ada empat tima yang dibimbing Dr Siwi, yaitu Tim Choipan (Kategori Kuliner) yang menyabet medali perak; Tim Ayra Home Spa (Kategori Industri dan Jasa) medali perak; Tim Berkah Kerapu (kategori Budidaya), dan Tim Fun Treatment (kategori jasa dan perdagangan).

Yang menggembirakan, ke-7 tim memiliki komposisi latar belakang keilmuan yang bervariasi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Total ada sembilan fakultas. Selain FEB yang turut andil, ada FST, FKH, FH, FPK, FKP, FIB, FISIP, FKM dan FPsi. “Hal ini mengindikasikan bahwa UNAIR telah berhasil membangkitkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa,” sebut Dr Siwi.

Ada yang istimewa dalam dunia kewirausahaan UNAIR pada 2020. Dr. Siwi menyebutnya sebagai tahun prestasi. Mengingat, pertama 7 tim mahasiswa lolos pendanaan Kegiatan Belajar Manajemen Indonesia (KBMI) 2020. Bahkan menggondol 5 kemenangan nasional. Kedua, UNAIR mengantarkan mahasiswanya meraih Terbaik Nasional 1 KBMK (Kompetisi Bisnis, Manajemen dan Keuangan, Kategori Pembangunan Berkelanjutan).

Ketiga, enam tim mahasiswa UNAIR lolos pendanaan Program Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa Vokasi. Keempat, sebelas tim mahasiswa lolos Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) 2020 sekaligus menjadi tim terbanyak secara nasional yang lolos seleksi pendanaan dan pembinaan usaha dari Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS).

Kelima, dua alumni UNAIR yang merupakan tenant binaan dari Inkubator UNAIR meraih kemenangan pada ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Bank Mandiri dan Narasi.

“Menang itu bonus, tantangannya adalah bagaimana mengajarkan ilmu manajemen pada para wirausaha rintisan yang tidak berlatarbelakang ilmu ekonomi dan bisnis. Dan, meyakinkan mereka bahwa mereka bisa berhasil jika bersungguh-sungguh” kesan Dr Siwi. (ita)