Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo MHum mendukung keluarnya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) terorisme. Seandainya persetujuannya RUU terorisme tidak segera disahkan.
“TNI, Polri dan pemerintah dalam pengendalian (teroris) ini adalah sangat serius. Makanya di surabaya diputus. Presiden (Joko Widodo) kalau ditunggu seminggu belum ada gerakan pasti terhadap RUU, maka dikeluarkan perppu,” ujar Soekarwo usai melakukan di donor darah bagi korban Bom Surabaya di RSUD dr Soetomo bersama KNPI Jatim, Rabu (16/5).
Dikatakannya, situasinya saat ini memang tengah gawat. Laporan Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian, ada tekanan besar di Islamic State in Irak and Syria (ISIS) oleh Inggris dan Amerika di Syria mendapat gempuran.
Atas tekanan tersebut lantas ada perintah perluasan gerakan dari ISIS. Diantaranya, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, termasuk Indonesia. “Potensi yang ada sekarang ada 500 orang dari sana,” ungkap gubernur yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini.
Sementara terkait antisipasi terhadap pergerakan forum-forum seperti itu, Pakde Karwo mengaku tidak mengambil langkah preventif.
“Belum bisa sampai disitu. Kemarin saya diskusi dengan teman-teman. Kemudian kegiatan pendekatan di daerah itu bagaimana solusinya. Karena tiap daerah ada kultural masing-masing,” ujarnya, seperti dikutip Jatim Newsroom.
Terlepas dari antisipasi itu, masih menurutnya, pihaknya bersama satgas pangan bersama bekerja menjaga stabilitas harga. Programnya adalah deflasi. Sehingga kalau pangan naik, berarti ada krisis kepercayaan terhadap pemerintah. “Itu yang kita jamin. Perut ini dulu yang kita atasi. Harus aman dulu,” ungkapnya.
Sementara perkembangan terkini dari teroris, disebutkan Pakde Karwo, semua jaringan sudah diketahui. Tapi beberapa diantaranya belum ketemu. Tinggal sekarang pemerintah bersama satgas pangan menjaga stabilitas harga.
“Kemarin kan ditangkap tersisa. Itu yang harus hati-hati. Maka kalau yang dulu zaman orba pembinaan teritorialnya harus kuat. Lah disini ada babinkamtibmas, Babinsa. Lah kalau bisa terus dikembangkan,” tandasnya. (jnr)