Perkara menata pariwisata bukan sekadar memperbaiki layanan penginapan maupun kebersihannya, melainkan juga sarana dan prasarana pendukungnya. Di antaranya adalah akses telekomunikasi.
Tanpa akses telekomunikasi yang baik di daerah-daerah destinasi wisata tanah air, yang banyak berada di daerah kepulauan maupun pelosok pedalaman hutan, jangan berharap banyak pelancong mau datang.
Seturut demikian, pemerintah menegaskan komitmen untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di destinasi pariwisata superprioritas (DPSP).
Melalui Badan Layanan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Kominfo terus mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung transformasi digital khususnya di destinasi wisata nasional.
Momentum pandemi Covid-19 ini justru dimanfaatkan untuk percepatan transformasi digital dengan menyediakan infrastruktur teknologi informasi komunikasi secara merata di seluruh tanah air.
Ketika menyaksikan simulasi protokol keamanan dan keselamatan di Desa Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pekan lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan bahwa secara umum di Provinsi NTT masih ada 427 desa yang belum tersedia sinyal 4G.
Beberapa desa ini termasuk di dalam rencana pembangunan jaringan base transceiver station (BTS) 4G pada 2021 dan 2022.
“Kali ini untuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat dalam rangka mendukung destinasi wisata superprioritas, destinasi premium, Kominfo memberikan dukungan yang kuat melalui BLU BAKTI dengan 18 BTS. Ini ditambah tentu dengan BTS 4G lainnya yang dibangun oleh operator seluler,” ungkap Menkominfo.
Satu hal, Kominfo juga meningkatkan kekuatan jaringan sinyal pita lebar (bandwidth) di Pulau Komodo. Satu BTS 4G yang berada di kawasan Taman Nasional Pulau Komodo, didongkrak kapasitas bandwidth-nya dari 8 Mbps menjadi 30 Mbps.
Andalan utama kawasan DPSP Labuan Bajo tentu saja adalah Taman Nasional Komodo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat. Diharapkan akses internet bisa didayagunakan masyarakat setempat secara baik. Tidak hanya untuk kegiatan pariwisata, melainkan juga mendukung aktivitas pendidikan, kantor desa, sosial ekonomi, dan layanan kesehatan.
Seperti diketahui, Kawasan Taman Nasional Komodo di NTT setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu orang turis untuk menikmati wisata alam dan keunikan satwa komodo. Sebagian besar dari mereka turis mancanegara.
Di masa pandemi Covid-19, pemerintah membatasi kunjungan ke sana karena harus menjalankan protokol kesehatan serta ada proyek pengembangan sarana-prasarana.
Tidak hanya itu, penguatan sinyal 4G di Labuan Bajo juga terkait dengan persiapan perhelatan balapan MotoGP di tahun 2021 di kawasan destinasi pariwisata prioritas nasional lainnya, Mandalika, Nusa Tengggara Barat. Baik Bali, Mandalika, dan Labuan Bajo saat ini terus dikembangkan infrastrukturnya sebagai pendukung gelaran MotoGP 2021 tersebut.
Penyediaan layanan internet cepat juga dilakukan di destinasi wisata nasional lainnya seperti di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara. Beberapa operator seluler nasional terus menguatkan jaringan BTS 4G di sekitar Kabupaten Toba Samosir, sepanjang rute Medan ke Toba serta Bandara Silangit.
Pembangunan BTS 4G
Kementerian Kominfo pada 2020, melalui BLU BAKTI, sudah membangun 1.209 BTS aktif dan untuk bisa aktif tentu harus bisa bekerja bersama mitra kerja operator seluler. Kebijakan Kementerian Kominfo saat ini adalah fokus membangun BTS 4G sebagai basis transformasi digital yang mempunyai kecepatan yang lebih baik dari jaringan 3G.
Oleh karena itu, sesuai komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan dari pinggiran maka pada 2021 Kementerian Kominfo bakal membangun 4.200 BTS 4G di seluruh Indonesia di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Sedangkan pada 2022 akan dibangun lagi 3.704 BTS 4G.
Setidaknya pada 2022 BAKTI Kementerian Kominfo bersama-bersama mitra operator seluler nasional diharapkan mampu menyediakan layanan sinyal 4G di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. (indonesia.go.id)