Universitas Airlangga (Unair) menjadi perguruan tinggi ke-22 yang dilibatkan Kementerian Sosial (Kemsos) untuk meningkatkan jangkauan dan optimalisasi program kesejahteraan sosial. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama Rektor Unair Prof Dr H Mohammad Nasih MT SE Ak CMA menandatangani memorandum of understanding (MoU) kerjasama terkait penelitian, pengabdian, dan pengembangan masyarakat.
”Tujuannya, meningkatkan pemberdayaan sosial melalui sinergi dengan perguruan tinggi,” ucap Khofifah dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Subsidi Dan Pendampingan Beras Sejahtera (Rastra) 2013–2017.
Khofifah menambahkan, sinergi antara kementerian dan perguruan tinggi bisa dilakukan dengan penelitian, pengabdian, serta pengembangan masyarakat. Kemampuan berkolaborasi itu menjadi sangat penting dalam optimalisasi program kesejahteraan di Indonesia.
”Perguruan tinggi harus melahirkan orang yang memiliki semangat juang yang tinggi dan pemikiran kritis, kreatif, mandiri, serta inovatif bagi kemaslahatan umat,” ucap Khofifah saat di Hotel Whyndam Surabaya, Rabu (28/11).
Kemsos mulai tahun depan mengonfersikan subsidi ranstra ke bansos rastra. Hal itu dilakukan di 98 kota di Indonesia. Konversi tersebutmestimelibatkan banyak pihak. ”Transformasi secara budaya, perilaku penerima program membutuhkan dukungan dari semua kalangan,” imbuhnya.
Terdapat pula program Desa Sejahtera Mandiri (DSM). Sebanyak 5 ribu desa ditarget menjadi desa mandiri. Koordinasi antar lembaga telah dilakukan melalui Kemenristekdikti. Perguruan tinggi akan dijadikan sebagai pembina dan pengawal dalam pemandirian desa-desa di lingkup terdekatnya.
Sementara itu, Prof Nasih menyampaikan pentingnya pemerintah membangun sinergi antar institusi. Tridarma perguruan tinggi bisa dijadikan fondasi dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Penelitian, pengembangan, dan pengabdian telah menjadi bagian terpenting untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat.
”Saya dan warga besar Unair sangat bangga, salah seorang alumnusnya bekerja untuk nusa dan bangsa. Terutama kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” tutur Prof Nasih.
Menanggapi hal tersebut, Khofifah menyampaikan bahwa program itu akan terwujud jika semua pihak terlibat. Kemandirian masyarakat dari pinggiran dan pedesaan dalam bentuk pengembangan Desa Sejahtera Mandiri Kemsos.
”Bukan hanya perguruaan tinggi, seluruh pemerintah kabupaten/kota akan menerima bansos renstra. Pastikan seluruh aparat desanya bisa menyampaikan itu sehingga tersalur dengan merata,” ujar Khofifah. (ita)