Sinergi Bank Jatim – Bank NTB Syariah
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Sinergi Bank Jatim – Bank NTB Syariah

Menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim dengan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat Syariah atau bank NTB Syariah beberapa waktu lalu, kedua lembaga tersebut melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sinergi bisnis.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim Arief Wicaksono dan Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah Muhamad Usman yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, Direktur Keuangan Treasury dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto, serta Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo.

Busrul Iman menjelaskan, kerja sama dengan Bank NTB Syariah adalah langkah yang tepat, strategis, dan memiliki value yang menarik. Merupakan hal penting yang harus dilakukan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam melakukan inovasi dan transformasi agar mampu berkompetisi di era digital seperti saat ini. Oleh karena itu, pihaknya sangat terbuka dalam kolaborasi dengan berbagai pihak demi memperluas jaringan.

”Kita sudah sepakat menempatkan sejumlah modal, dimana tahap awal kita akan menempatkan sekitar Rp 50-100 miliar. Alhamdulillah kalau beberapa waktu lalu kita sudah tindak lanjuti PKS dengan Bank NTB Syariah terkait layanan serta IT, maka kali ini kita follow up PKS dengan Bank NTB Syariah yang terkait syariah,” paparnya usai acara di Double Tree Hilton Surabaya, Rabu (08/03).

Saat ini aset Unit Usaha Syariah (UUS) bankjatim sendiri masih sekitar Rp 3 triliun. Sementara bankjatim mempunya aset hingga Rp 103,03 triliun per akhir Desember 2022. ”Masih terlalu kecil dibandingkan dengan induk,” tambahnya.

Maka dari itu, Busrul berharap dengan adanya kerja sama ini antar bank bisa saling melengkapi layanan demi tercapainya akselerasi bisnis. ”Harapan kami untuk jangka pendek, UUS bisa tumbuh. Nah, NTB Syariah ini sudah berbentuk unit syariah jadi pastinya kami bisa saling bersinergi, transfer knowledge, transfer skill, dan sharing produk yang dimiliki. Sehingga unit syariah bisa semakin dinikmati oleh market kami di Jatim, begitu juga sebaliknya,” papar Busrul.

Pihak bankjatim juga berharap kerja sama ini bisa terus dikembangkan ke sektor-sektor yang lain. Karena pada prinsipnya bankjatim tidak ingin tumbuh sendiri. Melainkan, ingin tumbuh bersama seluruh stakeholder. ”Semangat kita adalah semangat kolaborasi dan semangat bersinergi,” tegas Busrul.

Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis, baik yang diambil oleh Bank NTB Syariah ataupun bankjatim. ”Kami meyakini dengan langkah ini akan ada kemaslahatan yang didapatkan dari sinergi yang berlandaskan kepada keinginan kita untuk saling memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Menurut Kukuh, apabila dilihat dari sisi aset, bankjatim merupakan salah satu bank daerah yang telah memiliki aset di atas Rp 100 triliun. ”Nah, ketika kami mengusulkan kepada pemegang saham, alhamdulillah pemegang saham kami juga mempunyai penilaian yang sama bahwa sinergi dengan bankjatim merupakan alternatif terbaik bagi Bank NTB Syariah. Pemegang saham kami juga berharap KUB ini dapat dilaksanakan sekitar Mei atau Juni,” ungkapnya. (ita)