Tim Peneliti Covid-19 Universitas Airlangga menggelar jumpa pers pada Jumat (08/05) di Hall Lantai 1 Kantor Manajemen Kampus C. Sejumlah perkembangan upaya penemuan dan penelitian terkait dengan penanganan Covid-19 selama ditangani UNAIR disampaikan.
Dalam keterangannya, Koordinator Produk Riset Covid-19 Universitas Airlangga Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengungkap tim peneliti Unair sudah memperoleh dua senyawa baru yang berhasil disintesis. Saat ini kedua senyawa tengah menjalani proses uji preklinis.
“Sudah diperoleh dua senyawa baru yang berhasil disintesis. Dan, saat ini sedang proses uji preklinis,” sebutnya. ”UNAIR juga telah berhasil mendapatkan whole genome sequences dari 6 jenis virus Covid-19 yang menginfeksi pasien Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Prof Nyoman menambahkan bahwa terdapat sejumlah progres report lain riset Covid-19 yang telah dilakukan UNAIR. Di antaranya, uji etik, pengkulturan sel vero, sel ginjal, HSC, dan NK cell, sudah berhasil dilakukan sebagai serangkaian uji efektivitas obat dan kombinasi obat SARS Cov-2 khas Indonesia.
“Uji etik, pengkulturan sel vero, sel ginjal, HSC, dan NK cell, sudah berhasil dilakukan. Kemudian uji toksisitas juga sudah berhasil didapat,” ucapnya. “Saat ini masih berlangsung analisis stabilitas kombinasi, RT-PCR u analisis uji tantang voris, multiplicity of infection,” tambahnya.
Prof Nyoman menjelaskan, dari analisis yang telah dilakukan, disebutkan bahwa hingga saat ini belum ada obat khusus yang bisa menyembuhkan Covid-19. Selain itu, belum ada vaksin khusus yang ditemukan untuk masyarakat Indonesia. Meski demikian, timnya terus melakukan upaya penelitian terkait dengan Covid-19.
Karenanya, Prof Nyoman dan tim juga mengandeng sejumlah pihak terkait dengan penanganan Covid-19. Salah satunya bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara (BIN). Yakni, ditandai dengan kunjungan dan penyerahan bantuan BIN kepada UNAIR pada Jum’at (8/4/2020).
Kerja sama antara UNAIR dengan BIN untuk menemukan tiga hal. Pertama, formulasi efektivitas obat dan kombinasi obat berbasis SARS Cov-2 di Indonesia. Kedua, sintesis senyawa anti main protease Covid-19 sebagai OPB (Obat Pengembangan Baru). Ketiga, penentuan Whole Genome Sequences Covid-19 yang menginfeksi pasien Indonesia.
Kedatangan BIN ke UNAIR membawa sejumlah bantuan. Antara lain 1 unit Akta GO GE, 2 unit Incubator CO2, 1 unit Squencer Seqstudio, 1 unit Real Time PCR, 1 paket Covid-19 Reagent Set (600 sample), dan 1 paket Plasticware/Primer (600 sample). (ita)