Menpora Imam Nahrawi bersama Kepala Bekraf Triawan Munaf, Deputi II KSP Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Sosial, Ekologi, dan Budaya Strategis Yanuar Nugroho, SC Giring Ganesha, menggelar jumpa pers Final E-sport Piala Presiden 2019, di Gedung Kridha Bhakti Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (26/3) pagi.
Dalam jumpa pers tersebut diinformasikan bahwa Babak Final E-sport Piala Presiden pertama ini akan dilangsungkan 30-31 Maret di Istora Kawasan GBK Senayan.
16 tim terbaik yang melaju ke grand final tidak hanya konsentrasi pada pertandingan namun sebagai generasi muda millenial bangsa oleh penyelenggara disiapkan untuk mengikuti Bootcamp di Gedung Kridha Bhakti Sekretariat Negara.
Mereka akan mendapatkan pembekalan mengenai pembinaan ideologi Pancasila, public speaking, building dan bisnis esport, personal development, sportivitas, nasionalisme dan dedikasi kepada bangsa. Ini semua sebagai upaya pembentukan karakter bangsa bagi generasi muda.
Menpora berterima kasih kepada Bekraf dan penyelenggara sehingga Piala Presiden Esports 2019 tersosialisaikan secara masif dan puluhan juta anak muda Indonesia menyaksikan sejak penyisihan.
“Selain menyiapkan atlet-atlet esports untuk SEA Games, ini adalah potensi untuk masa depan anak muda, karena penuh kreatifitas dan akan menjadi industri yang menjanjikan, seiring hal tersebut karakter bangsa terus diperhatikan,” kata Menpora.
Sehubungan SEA Games, Indonesia pada posisi menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah Philipina tentang kesiapan menjadi tuan rumah. Pemerintah juga sudah memberikan tugas kepada Komite Olahraga Indonesia (KOI) untuk terus memantau dan berkomunikasi dengan otoritas penyelenggara Philipina tentang hal tersebut.
Prinsipnya, persiapan Indonesia menuju perhelatan olahraga Asia Tenggara tidak akan terganggu dengan apapun dan akan terus bersiap diri dengan baik, demikian halnya persiapan cabor e-sports yang akan dipertandingkan.
Indonesia menurut Menpora, telah berhasil menjadi tuan rumah Asian Games/Asian Para Games 2018, level sudah naik di level Asia, jadi arah mempersiapkan diri untuk multieven yang lebih tinggi seperti Olympiade.
“Sekali lagi kita menunggu konfirmasi resmi, pemerintah sudah menugaskan KOI untuk kejelasan kesiapan Philipina. Adapun untuk persiapan kita di cabor esports, juara 1 sampai 3 Piala Presiden ini dapat langsung masuk Pelatnas SEA Games,” tegas Menpora.
Menyinggung tentang e-sports nomor PUBG yang memunculkan wacana MUI untuk berencana melakukan kajian terhadap game itu untuk mempelajari dampaknya yang diduga memicu kekerasan, perlu dikaji secara komprehensif dari berbagai sisi sehingga sisi kreatifitas anak muda tetap dapat terlindungi.
“Bekraf, Kominfo, pengelola, operator, dan kita semua perlu memberikan masukan, sisi-sisi negatif seperti adanya perjudian, pemicu kekerasan, perlu diperbaiki, namun sebagai cabor baru yang banyak diminati dan menjadi masa depan anak muda mengukir prestasi perlu dipertimbangkan,” kata Menpora. (sak)