Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Sidang Dies Natalis ke-70 pada Senin (11/11) yang merupakan rangkaian dari perayaan Lustrum XIV UNAIR sebagai institusi pendidikan unggul di Indonesia.
Acara ini bertempat di Lantai 5, Sidamg di aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi sekaligus momen refleksi atas capaian dan inovasi baru UNAIR selama ini.
Sidang dibuka dengan khidmat oleh Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA. Dalam pidatonya, disampaikan rasa syukur atas perjalanan UNAIR hingga sampai di titik ini. “Syukur Alhamdulillah, 70 tahun perjalanan UNAIR yang sangat luar biasa. Saat ini kita sedang terbang tinggi. Saya tidak menyangka bahwa perjalanan dan terbangnya UNAIR akan setinggi ini. Kita memang merencanakan akan melompat, tapi tidak pernah membayangkan akan lompat setinggi ini. Ini merupakan karunia dari Yang Maha Kuasa,” ucap Prof Nasih dengan bangga.
Salah satu momen penting dalam sidang ini adalah pemberian penghargaan kepada para ilmuwan UNAIR. Mereka adalah para peneliti yang masuk dalam daftar Top 2% Scientist versi Stanford University dan Elsevier.
Penghargaan ini diberikan kepada Ferry Efendi S Kep Ns Msc PhD, Dr Veryl Hasan SPi Mp, Prof Dr Santi Martini dr MKes, Prof Ratna Dwi Wulandari SKM MKes, dan Prof Dr Moh Yasin MSi (Alm).
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam bidang penelitian. Pencapaian ini menunjukkan komitmen UNAIR dalam mendorong penelitian yang tidak hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.
Pada perjalanan tujuh dekadenya, UNAIR juga meluncurkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin PMK ini merupakan hasil riset kolaboratif dari tim peneliti UNAIR sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat Indonesia.
Peluncuran vaksin ini, harapannya dapat mendukung program pemerintah terkait makan bergizi. “Insyaallah, kita siap berkontribusi di bidang pergizian dengan pervaksinan ini sebagai kontribusi kita untuk bangsa dan negara,” ujar Prof Nasih.
Setelah acara sidang selesai, kegiatan berlanjut dengan tasyakuran sebagai penutup rangkaian acara yang penuh rasa syukur. Dies Natalis ke-70 Lustrum XIV UNAIR ini menjadi momentum penting bagi UNAIR untuk melanjutkan komitmennya sebagai universitas yang “Excellence with Morality”.
Di usia yang semakin matang, UNAIR bertekad untuk terus berinovasi menghasilkan riset-riset berkualitas dan mengabdi kepada masyarakat demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa UNAIR tidak hanya berorientasi pada prestasi akademik, tetapi kebermanfaatan bagi bangsa dan negara. (ita)