Investasi akan membuka lapangan kerja baru dan memicu penurunan angka kemiskinan yang sejak tahun 2018 untuk pertama kalinya menembus di bawah 10%.
Investasi juga menjadi kunci suksesnya pembangunan, baik sumber daya manusia maupun infrastruktur. Investasi energi dan sumber daya mineral (ESDM) menjadi sangat strategis.
Omnibus Law atau Undang-undang sapu jagat yang sedang disiapkan, turut memastikan target minimal investasi ESDM 5 tahun kedepan bisa tercapai.
“Omnibus law atau RUU cipta kerja maupun perpajakan akan percepat dan perluas investasi. Investasi ESDM kita dorong terus. Dalam 5 tahun ke depan (2020-2024) rencana investasi ESDM minimal dapat dicapai sebesar US$ 198 miliar atau Rp 2.768 triliun,” ungkap Ego Syahrial Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM yang sekaligus merangkap sebagai pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas di Jakarta (22/2).
Dari rencana 5 tahun tersebut, porsi investasi migas yang paling besar yaitu US$ 117 miliar, disusul investasi ketenagalistrikan sekitar US$ 39 miliar, mineral dan batubara sebesar US$ 22 miliar dan energi terbarukan sekitar US$ 20 miliar.
“Dalam 5 tahun kedepan, porsi investasi migas paling besar sekitar US$ 117 miliar atau 59% dari total investasi ESDM. Upaya meningkatkan produksi migas terus dilakukan dengan teknologi baru, penyempurnaan regulasi, percepatan berbagai proses perizinan dan administrasi serta keterbukaan data migas. Lapangan migas yang sedang dikembangkan akan dipercepat,” ungkap Ego Syahrial.
Penggunaan teknologi migas tingkat lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR) lainnya terus didorong. “Terkait EOR, ini sedang dikaji kelayakan ekonomi dan teknisnya, terus dilakukan untuk upaya peningkatan produksi jangka menengah,” tambah Ego.
“Yang paling konkrit, kita pasti akan lelang blok migas tahap I tahun 2020 ini. Sekarang masih kita persiapkan dulu. Mohon ditunggu, akan kita buka dalam waktu dekat, sebentar lagi. Kami tegaskan, bahwak sektor ESDM akan full effort and full speed untuk menciptkan iklim investasi dan lapangan kerja yang makin positif. Seiring dengan semangat RUU Cipta Kerja untuk mencapai pertumbuhan, pemerataan, ketahanan dan daya saing ekonomi,” ungkap Ego. (sak)