Rumah Maggot dan Eco Enzim di Surabaya
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Rumah Maggot dan Eco Enzim di Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi meresmikan Rumah Maggot dan Eco Enzim di Jl Kebonsari Sekolahan II No 2, Jambangan, Surabaya, Senin (18/03). Rumah senilai Rp 394 juta itu bantuan program BRI Peduli “Yok Kita GAS-Bank Sampah”.

Eri Cahyadi menyampaikan terimakasih banyak kepada pihak BRI, khususnya BRI Cabang Surabaya Jemursari yang telah membantu warga Kota Surabaya dengan membuat Rumah Maggot dan Eco Enzim. Menurutnya, ini akan sangat membantu menggerakkan ekonomi warga Kota Surabaya, apalagi permintaan pasar 5 ton perhari.

“Tapi ternyata kita hanya bisa menyediakan beberapa kilo dalam sehari, makanya Rumah Maggot dan Eco Enzim ini akan terus kita kembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar 5 ton perhari,” tegas Eri didampingi Pemimpin Cabang BRI Cabang Surabaya Jemursari Fenny Amalo.

Nantinya, ke depan maggot yang masih ada di lantai itu akan dibuatkan tingkat. Bahkan, Eri juga meminta jajarannya untuk membangunkan gedung baru di sisi barat Rumah Maggot dan Eco Enzim itu. Bangunan yang akan dibangun itu direncanakan 2-3 tingkat, sehingga diharapkan dengan adanya gedung baru itu bisa memenuhi kebutuhan pasar sebanyak 5 ton perhari.

“Jadi, dalam satu area itu nanti akan ada maggot, eco enzim dan juga pertanian terpadu. Saya harap ini bisa diresmikan pada bulan Mei atau Juni mendatang,” katanya.

Eri juga menyampaikan bahwa dengan budidaya maggot itu tidak hanya maggotnya yang bisa dijual, namun bisa pula menjadi pupuk kompos dan bisa juga bermanfaat menjadi eco enzim. Bahkan, eco enzim ini bisa menjadi pembersih udara, cuci piring, sabun, penjernih air dan sebagainya.

“Makanya, yang eco enzim ini akan kita uji lab semuanya, kalau ini berhasil dan sudah keluar hasil labnya dan layak untuk digunakan, maka ini akan saya terapkan di semua wilayah Surabaya,” tegasnya.

Di samping itu, dengan adanya maggot ini maka tentu akan bisa mengurangi jumlah sampah, termasuk jumlah sampah yang akan masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sehingga dia berharap warga Surabaya bisa bersahabat dengan sampah. Pasalnya, sampah itu bisa menghasilkan uang dengan berbagai inovasi-inovasinya.

“Jadi, Rumah Maggot dan Eco Enzim ini akan terus kita kembangkan, dan Kebonsari ini akan menjadi pioner untuk kita kembangkan lebih luas lagi di seluruh wilayah Surabaya,” tegasnya.

Oleh karena itu, sekali lagi Wali Kota Eri menyampaikan terimakasih kepada BRI dan semua pihak yang telah membantu berdirinya rumah tersebut. Menurutnya, semua menjadi satu dan menjadi kekuatan besar, sehingga hasilnya juga sangat luar bisa.

“Yang terpenting lagi, hal-hal seperti inilah yang memang saya inginkan. Jadi, saya selama ini ingin tahu potensi besar di kelurahan atau kecamatan di seluruh Surabaya. Kalau sudah diketahui potensinya, maka tugas pemerintah kota untuk mensupportnya, sehingga polanya bukan top down, tapi benar-benar berasal dari keinginan warga dan kita support supaya berkembang dan menjadi besar,” ujarnya. (ita)