Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada para pelajar di SDN Krembangan Selatan III Jalan Bubutan no 145-147, Surabaya, Rabu (15/1).
Selain siswa, Risma juga sempat memberikan pengarahan kepada kepala sekolah sekaligus guru-guru di sekolah tersebut.
Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan bahwa semua orang berhak berhasil dan berhak sukses, karena Tuhan itu adil. Oleh karena itu, dia meminta anak-anak itu supaya tidak minder meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu.
“Meskipun orang tua kalian tukang becak, kalian juga berhak sukses dan berhasil. Tanamkan pada diri kalian bahwa kalian harus berhasil,” kata Risma di hadapan ratusan pelajar itu.
Kesuksesan dan keberhasilan itu bisa diraih dengan rajin belajar dan bekerja keras. Bukan sebaliknya, jika ada masalah malah lari ke media sosial. Padahal, di media sosial itu ada orang yang pikirannya jelek hingga akhirnya melakukan hal-hal negative.
“Makanya, saya tadi jelaskan bahwa yang kelihan itulah teman-teman yang sesungguhnya, bukan yang ada di dunia maya yang belum jelas orangnya,” ujarnya.
Risma juga menjelaskan bahwa salah satu alasan mengadakan pengarahan di SDN Krembangan Selatan III karena ada siswanya yang ngelem hanya karena putus dengan pacarnya di media sosial. Hal itu diketahui setelah pelajar yang ngelem itu diamankan Satpol PP.
“Makanya ini saya mengadakan pengarahan di sini kepada semua siswa. Bagaimana pun juga, satu anak pun berharga bagi negara ini,” tegasnya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal serupa terjadi kembali, Risma memastikan akan memberikan area bermain kepada mereka, karena prediksi Risma mereka ini kekurangan ruang untuk bermain.
Karenanya, pada saat mengadakan pengarahan dengan kepala sekolah dan guru-guru, ia meminta sekolah itu dibuka mulai sore hingga magrib supaya mereka bisa bermain di sekolahnya itu. Apalagi, halaman sekolahnya cukup luas untuk area bermain.
“Nanti saya juga fasilitasi mereka lapangan olahraga biar anak-anak ini bisa bermain. Nanti saya kirim pingpong dan badminton ke sini. Saya juga minta Hari Sabtu-Minggu dibuka untuk mereka bisa bermain. Nanti saya juga akan kirim buku-buku biar mereka bisa belajar,” ujarnya.
Di samping itu, Risma juga meminta para guru untuk mengubah pola mengajarnya supaya anak-anak lebih tertarik lagi untuk belajar dan bisa konsentrasi. Selain itu, para guru juga diminta tidak melulu mengajar materi, tapi juga diselingi permainan yang melibatkan kebersamaan mereka, sehingga diharapkan anak-anak itu lebih tertarik belajar dan fokus dalam belajar.
“Saya ingin para guru mengubah metode mengajarnya untuk lebih melibatkan muridnya supaya lebih aktif. Jadi, bukan satu arah, tapi bersama-sama belajar,” imbuhnya. (ita)