Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak henti-hentinya menggelar rapid test massal di sejumlah wilayah yang tersebar di Kota Pahlawan. Upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tercatat, hingga 25 Mei 2020, pemkot telah menggelar 21.203 rapid test.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan dari angka 21.203 rapid test tersebut sebanyak 2.080 hasilnya reaktif. Bagi warga yang dinyatakan reaktif tersebut langsung dilakukan pemeriksaan swab.
“Dari 2.080 itu, yang sudah di swab sebanyak 1.155 orang. Sekarang sudah keluar hasilnya sebanyak 710 orang,” kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Senin (26/05).
Fikser menyatakan, hasil swab 710 orang tersebut, terdiri dari 347 positif dan 363 sisanya adalah warga dengan hasil negatif. Namun begitu, ia juga mengaku saat ini pihaknya tengah menunggu sisa hasil swab yang belum keluar berjumlah 445 orang.
“Kita menunggu hasil (swab) tersebut. Mudah-mudahan secepatnya kita dapat menggunakan mobile PCR. Hasil swabnya sekitar 45 menit sudah bisa keluar,” jelasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Surabaya ini juga menjelaskan 21.203 orang yang telah dilakukan rapid test itu terdiri dari 2.969 tenaga kesehatan (nakes), 819 orang dalam pemantauan (ODP), 257 pasien dalam pengawasan (PDP), 12.617 orang tanpa gejala (OTG), serta orang dengan resiko (ODR) 4.541 orang. “Semuanya dalam pantauan kami,” paparnya.
Menurut Fikser, untuk memastikan pasien itu benar-benar sembuh dan bebas dari Covid-19, minimal mereka sudah dilakukan pemeriksaan swab dengan hasil negatif selama dua kali berturut-turut. “Yang belum 2 kali swab negatif ya belum dikatakan sembuh. Baru setelah swab 2 kali negatif berturut-turut,” pungkasnya. (ita)