Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meluncurkan rapid test RI-GHA Covid-19 atau Rapid Diagnostic Test IgG/IgM hasil inovasi dan produksi dalam negeri.
Menteri Bambang menjelaskan bahwa RI-GHA Covid-19 merupakan alat rapid test yang dikembangkan oleh Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) bersama Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Universitas Mataram, dan PT Hepatika Mataram.
“Alat rapid test tersebut telah teruji sensitivitas 98% dan spesifitasnya 96% melalui uji laboratorium terhadap orang Indonesia. Alat uji ini tergolong fleksibel karena mampu mendeteksi OTG, ODP, PDP, dan pasca infeksi dengan menggunakan sampel serum, plasma, atau whole blood. Hasilnya pun bisa diketahui secara cepat dalam waktu 15 menit tanpa membutuhkan alat tambahan maupun tenaga terlatih. Dengan harga yang sangat murah yaitu Rp75 ribu,” jelas Menteri Bambang saat konferensi pers peluncuran inovasi produk RI-GHA Covid-19 di Kantor Kemenko PMK, pekan lalu.
Menko PMK Muhadjir Effendy pada kesempatan yang sama sangat mengapresiasi hasil temuan alat rapid test tersebut. Alat itu digadang mampu menjadi solusi atas pemenuhan kebutuhan alat kesehatan yang sudah sangat mendesak dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Tentu saja kita harus mendukung karya anak bangsa. Kita dorong agar produk dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri kita tanpa harus tergantung produk dari luar. Dalam kesempatan ini saya menyambut baik inisiatif dari Bapak Menristek yang telah dengan sangat agresif dan penuh antusias untuk merespon kebutuhan lapangan yang sangat mendesak,” ungkap Menteri Muhadjir.
Turut hadir dalam acara ini Kepala BPPT, Hammam Riza; Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo; dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Roni Dwi Susanto. Pada akhir acara dilaksanakan rapid test massal pertama kali menggunakan RI-GHA yang juga diikuti seluruh pejabat yang hadir. (ist)