Setelah deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin pada tanggal 16 Desember 2018 yang lalu, maka Rampak Sarinah di Tulungagung, Kediri dan Blitar menyelenggaran pelatihan canvasing untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 tersebut.
Pelatihan yang menitikberatkan mengembangkan kapasitas komunikasi inter-personal para relawan tersebut, diorganisir langsung oleh politisi DPR RI Eva Sundari yang juga penggagas pendiri organisasi perempuan berhaluan nasionalis relijius tersebut.
Materi pelatihan terdiri dari pengenalan Konsep Analisis Transaksional, Komunikasi Emphaty dan Praktek Bicara Efektif 3 menit.
Suasana dinamis karena pelatihan bersifat interaktif termasuk permainan analisis isi kalimat, praktek dialog dan praktek orasi singkat para peserta yang divideokan untuk dianalisa bersama.
Pelatihan canvasing pertama diselenggarakan di Tulungagung diikuti oleh 40 peserta, kedua di Kediri diikuti 60 peserta dan ketiga di Blitar yang diikuti oleh 38 peserta.
Antusiasme ditunjukkan oleh para peserta karena semua harus praktek dan direkam video dan diupload di WAG untuk kemudian dibahas bersama.
Eva Sundari menjelaskan, kemampuan komunikasi adalah inti dalam berpolitik yang tujuannya adalah memperjuangkan suatu kepentingan.
“Tapi bagi perempuan, termasuk relawan perempuan karena ini ketrampilan yang wajib dimiliki karena ada prinsip personal is political. Perempuan harus selalu bernegosiasi dengan sistem patriarki demi kepentingan untuk kesetaraan kesempatan,” katanya.
Mudrikah, anggota RS Tulungagung bersaksi, “Saya menjadi sadar, mendukung Pak Jokowi itu harus produktif yaitu dengan mampu menambah suara untuk memilih Jokowi. Itu tugas utama relawan”.
Mudrikah melanjutkan bahwa penting bagi relawan untuk mempelajari kinerja Jokowi sekaligus visi misi Jokowi yang akan datang.
Mujiati dari Gampeng Kediri, menyatakan bahwa canvassing dengan berbekal data kinerja tersebut akan bisa mewujudkan yang disebut strategi pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin berupa kampanye positif.
“Kita lawan hoax dengan data, fakta kinerja sehingga semua terpaksa bicara tentang gagasan-gagasan memajukan kesejahteraan umum,” katanya menyimpulkan.
Para caleg perempuan PDI Perjuangan di Kediri juga aktif menjadi peserta ataupun sekedar observer karena mereka sadar door to door adalah kunci kemenangan baik dalam pencapresan maupun pencalegan.
Rampak Sarinah sadar bahwa hanya dengan bersikap dewasa (tidak emosional) yaitu kemampuan para aktor politik laki dan perempuan untuk berelasi dengan data dan fakta yang akan dapat menjamin kualitas demokrasi kita di 2019 akan terjaga. (sak)