Rampak Sarinah Kediri Belajar Hidroponik
KOMUNITAS PERISTIWA

Rampak Sarinah Kediri Belajar Hidroponik

Rampak Sarinah Komunitas Ibu Rumah Tangga di Kediri melakukan pemberdayaan diri dengan mengikuti Pelatihan Agripreneurship, Sayur Hidroponik.

Kegiatan dilakukan di Balai Desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, Sabtu (30/6) diikuti 60 ibu-ibu anggota Rampak Sarinah dan 20 bapak-bapak dari Kecamatan Gampengrejo dan Kecamatan Banyakan.

Bertindak sebagai narasumber adalah Wahyudi dari Pusat Hidroponik Tulungagung, Eko Susanto dari Kebon Hidroponik Kediri dan Isak Darsono dari Aquaponik Kediri.

Selain itu, Dinas Perekonomian Kreatif Kediri dan juga hadir Eva Sundari, anggota Komisi XI sebagai penggagas kegiatan yang didanai Bank BNI tersebut.

Danang Prasetyo dari Kehumasan Bank BNI Kediri menjelaskan tentang kredit usaha rakyat (KUR) dan berbagai persyaratan untuk mendapatkannya.

“BNI akan memberikan bantuan teknis untuk memudahkan bagi para starter/pemula mengawali bisnis. Bagi mereka tersedia skema kredit tanpa agunan senilai Rp 15 jutaan,” kata Danang.

Narasumber Eko Susanto dari Kebun Hidroponik yang sedang merintis berdirinya Kampung Hidroponik menjelaskan, gagasan ini berawal dari keprihatinannya melihat banyak halaman yang kosong dan waktu luang yang panjang masyarakat petani di Plosorejo.

Ternyata nilai ekonomis sayur hidroponik ini tinggi, sehingga proyek tersebut mendapat respon positif dari para ibu dan bapak petani sawah di desa tersebut.

Eva Sundari yang hadir saat penutupan menjelaskan tujuan kegiatan tersebut. “Saya ingin ibu dan bapak mengeksplorasi kapasitas bisnis kita, karena pada dasarnya kita adalah makhluk ekonomi. Mari kita merevolusi mental kita menjadi para perempuan yang memperluas peran reproduktif, produktif dan menjaga lingkungan sekaligus,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Bertanam sayur hidroponik dipilih karena bisa untuk memenuhi kualitas konsumsi keluarga karena tidak menggunakan peptisida tetapi bisa juga menambah penghasilan keluarga.

Bertanam sayur juga diharapkan menjadi pilihan agar para ibu memulai bisnis yang berkontribusi bagi perbaikan lingkungan.

Para peserta mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap mendapatkan pendampingan selama praktek bertanam. Pada akhir acara, para peserta dibekali starter kit hidroponik beserta benih tanaman kangkung dan sawi. (ita)