Produksi padi di Indonesia sepanjang pada 2020 diperkirakan mencapai 55,16 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami kenaikan sebanyak 556,51 ribu ton (1,02 persen) dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG
Produksi padi di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2020 diperkirakan sekitar 45,45 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 1,49 juta ton (3,17 persen) dibandingkan produksi di 2019 yang sebesar 46,94 juta ton GKG.
“Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 9,71 juta ton GKG,” ujar Kepala BPS pusat Suhariyanto dalam konfrensi pers melalui video teleconference, pekan lalu secara teleconference.
Produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 9,77 juta ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 1,62 juta ton. Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret.
Menurut Suhariyanto mengatakan, tiga provinsi dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Papua Barat
Kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Provinsi Jawa Timur, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. “Sementara itu, penurunan produksi padi pada 2020 yang relatif besar terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat,” pungkas Suhariyanto. (jnr)