Probiotik Pengobatan Masa Depan
KESEHATAN PERISTIWA

Probiotik Pengobatan Masa Depan

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FKUA) Surabaya Prof dr Subijanto Marto Sudarmono SpA(K) menyatakan probiotik bakal menjadi pengobatan masa depan di dunia kesehatan. Alasannya, probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat memberi berbagai manfaat kesehatan.

Dihadapan para dokter dan direktur RSUD Ibnu Sina Gresik, dokter spesialis anak kenamaan itu menjelaskan, jika semua penyakit berasal dari usus. “Karena 90 kerusakan pada tubuh manusia diakibatkan oleh usus. Disinilah sumber penyakit itu,” tegas Prof Subijanto, Minggu (21/06).

Alasan inilah yang menjadikan pakar probiotik senior menyarakan agar masyarakat mengkonsumsi probiotik, setiap hari. “Sejak 17 tahun lalu, saya sudah mengkonsumsi secara rutin. Badan saya sehat. Bisa dilihat kulit dan tubuh saya ini,” katanya mengurai rahasia kesehatannya diusia yang tidak muda lagi.

Prof Subi, panggilan akrabnya lantas menjelaskan kinerja probiotik yang sangat berpengaruh pada imunitas tubuh. Termasuk virus Covid-19 yang bersarang di pangkal hidung, tenggorokan kemudian menuju paru.

Mikroba yang terjadi di usus mempengaruhi kesehatan paru-paru, melalui Gut-Lung Axis (poros usu-paru-paru) hingga terjadi homeostasis (keseimbangan). Bukan under reaktif imun atau malah over under reaktif. Selanjutnya, imun mucosa usus akan memperbaiki semua mukosa organ tubuh. Termasuk paru-paru.

Harus diingat pula, kata Prof Subi, virus Covid-19 yang bentuknya bendol-bendol bagian atas itu jika menempel di paru-paru, akan menjadi komplikasi klinis. Dampaknya, terjadi pneumonia (paru basah) sampai Acute Respiratory Distress Syndrome ARDS atau gagal nafas akut, jika imun lemah. Termasuk pada orangtua atau pasien yang memiliki penyakit bawaan (comorbid).

Makanya, lanjut Prof Subi, kenapa imunitas tubuh manudia sangat dibutuhkan saat pandemi Covid-19, inilah jawabannya. “Itulah kenapa probiotik dibutuhkan. Kalau imun kita tinggi, virus apapun termasuk Covid-19 ndak mempan,” tambahnya seraya menggeleng ketika ditanya sampai kapan pandemi Covid-19 hilang. “Belum ada yang bisa menyatakan atau meramalkan,” kata dokter dengan segudang jurnal internasional tersebut.

Mengenai kehadiran minuman probiotik PRO EM-1, dokter yang praktek sejak tahun 1971 menyambut gembira. Apalagi di dalam PRO EM-1 terdapat multi strain yang aktif dan hidup. “Untuk kesehatan tubuh manusia, sangat membutuhkan probiotik yang seperti ini,” katanya. (ita)