Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan acara Bekraf Goes to Pesantren di Pesantren Kreatif iHAQi, Bandung.
Ekonomi kreatif saat ini menjadi fokus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Pesantren diyakini memiliki potensi besar untuk mendorong dan memberdayakan SDM santri dalam mengembangkan potensinya.
“Pesantren di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam memajukan bidang ekonomi kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Bekraf melakukan pembekalan kepada para santri untuk menciptakan santri yang memiliki jiwa creativepreneur,” ujar Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo.
Mengusung tema “Bincang Ekrafpreneur di Pesantren Kreatif iHAQi” peserta yang terdiri dari 300 orang santri mendapatkan berbagai informasi terkait peluang usaha pada subsektor Film dan Animasi, Aplikasi dan Game hingga permodalan dengan menggandeng perbankan syariah.
Dilengkapi dengan materi life skill peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan hingga membuka lapangan usaha baru yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.
Bekraf Goes to Pesantren menghadirkan Executive Producer Nussa, Yuda Wirafianto; CEO Muslim Life, Tri Wahyudi; CEO The Wali Studio, Fauzil Hamdi untuk berbagi pengalaman yang dapat menginspirasi para peserta berjiwa creativepreneur.
Bekraf juga menghadirkan Head of SME Product Management Bank Muamalat Indonesia, Amirul Mukminin untuk menjelaskan tentang permodalan melalui perbankan syariah agar peserta dapat memahami tentang perbankan syariah sebagai bekal dalam membuka usaha bisnis kreatif di masa mendatang. (sak)