Pulihnya aktivitas perekonomian global turut membantu penguatan atas pertumbuhan komoditas sektor energi dan mineral di tanah air. Geliat perekonomian ini membawa dampak positif pada sumbangsih sektor ESDM pada kinerja neraca keuangan negara hingga semester I tahun 2018.
Hal ini tercermin pada realisasi penerimaaan pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas bumi (migas) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diperoleh dari industri migas maupun pertambangan mineral dan batubara.
Data dari Kementerian Keuangan yang dirilis tanggal 17 Juli 2018 menyebutkan, Penerimaan PPh migas hingga akhir Juni 2018 tumbuh secara apik, mencatatkan kenaikan sebesar Rp 30,06 triliun atau 9,13 persen dibandingkan tahun 2017 (year on year/yoy). Nilai tersebut juga telah mencapai 78,84 persen terhadap target yang ditetapkan pada APBN 2018 sebesar Rp 38,13 triliun.
Terjadinya peningkatan ini ditopang dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang turut mengerek pergerakan Indonesian Crude Price (ICP). Rata-rata ICP pada semester I tahun 2018 tercatat sebesar USD 66,6 per barel, lebih tinggi dibandingkan rata-rata ICP pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar USD 48,9 per barel.
Kontribusi serupa juga terjadi pada PNBP Semester I tahun 2018. Realisasi penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) Migas mencapai Rp 58,75 triliun atau 73,12 persen dari target APBN 2018.
Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 47,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Bahkan, tingkat realisasi PNBP Minyak Bumi dalam menghasilkan keuangan negara sudah mencapai 98,60% dari target APBN Rp 59,58 triliun.
Hal yang menggembirakan juga terjadi pada SDA Non Migas dari pertambangan minerba. Kenaikan rata-rata harga batubara acuan (HBA) pada periode Januari-Juni 2018 yang mencapai USD 96,50 per ton.
Ini lebih tinggi dibandingkan HBA periode Januari-Juni 2017 sebesar USD 82,21 per ton, mendongkrak realisasi PNBP SDA Non Migas pertambangan minerba yang mencapai Rp 16,35 triliun atau 70,12 persen dari target APBN 2018 (Rp 23,32 T).
Realisasi tersebut lebih tinggi 29,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai Rp 12,67 triliun. Khusus untuk pertambangan, capaian realisasi PNBP tengah tahun ini mencapai 78,19% atau sebesar Rp 12,96 triliun dari target APBN, yaitu Rp 17,858 triliun.
Melihat pertumbuhan dan pencapaian sektor ESDM pada semester I yang di atas rata-rata dibandingkan sektor lainnya, Kementerian ESDM optimis target penerimaan negara dari sektor ESDM akan tercapai hingga akhir tahun nanti dan menjadi bukti bahwa sektor ini masih memegang peran vital dalam keuangan negara. (ist)