PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) menerima tambahan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Lodagung milik Perum Jasa Tirta I berkapasitas 2 x 650 kW.
Pembangkit yang berlokasi di Desa Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar tersebut, mulai diresmikan pada Selasa (20/2), setelah proses pembangunannya memakan waktu selama sekitar tiga tahun.
“Pembangunan pembangkit ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Manajer Perencanaan PLN Distribusi Jawa Timur Risbudi selaku wakil PLN.
Dikatakannya, PLN Distribusi Jawa Timur memberi perhatian dan mendukung penuh terhadap pengembangan energi baru terbarukan sesuai dengan target nasional dan pembangkit yang ramah lingkungan. “Kami harap pembangkit tersebut mampu menjaga sistem kelistrikan di daerah Blitar dan sekitarnya menjadi semakin andal,” tuturnya seperti dikutip Jatim News Room.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan menuturkan, PLTM Lodagung ini merupakan pembangkit pertama yang dimiliki perseroan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk diversifikasi portofolio bisnis.
Selama ini Jasa Tirta I masih lebih banyak bergerak di bidang pengelolaan sumberdaya air, utamanya untuk irigasi pertanian. “Ini merupakan upaya awal bagi kami untuk mengembangkan anak usaha yang bergerak dibidang energi dengan memanfaatkan aset,” jelasnya.
Tahap pertama, listrik yang dihasilkan oleh PLTM Lodagung ini dibeli PLN sebesar Rp 967,5 per kWh, yang terhitung sejak tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date) hingga bulan ke 96. Tahap kedua, harga beli listrik ditetapkan sebesar Rp 675 per kWh saat memasuki bulan ke-97 dan seterusnya.
Untuk diketahui, PLTM Lodagung menggunakan teknologi siphon, dengan memanfaatkan saluran air irigasi Blitar-Tulungagung yang dikelola Jasa Tirta I. Teknologi ini adalah yang pertama kalinya diterapkan di pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Dengan teknologi ini, pembangunan PLTM Lodagung tidak perlu mengubah bendungan yang ada.
Untuk membangun pembangkit tersebut, Jasa Tirta I menggandeng PT Barata Indonesia (Persero) sebagai kontraktor. Dana yang diinvestasikan oleh Jasa Tirta I untuk pembangunan pembangkit ini mencapai Rp 39,8 miliar, yang seluruhnya berasal dari kas internal. (jnr)