Indonesia adalah negara yang rentan terhadap perubahan iklim. Dampak perubahan iklim biasanya berimplikasi langsung terhadap gangguan di sektor pertanian, kebakaran hutan dan sebagainya. Bahkan menimbulkan bencana alam.
Meski demikian, banyak dari masyarakat Indonesia, belum tanggap terhada situasi tersebut. Sehingga diperlukan strategi edukasi upaya adaptasi mitigasi bencana.
Hal ini mendorong mahasiswa Insititut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengebangkan sebuah media edukasi terhadap bencana. Media ini dinamakan dengan COMET alias Eco Meteorology.
Mahasiswa IPB tersebut adalah Ilham Maulidin. Permainan COMET yang ia rancang dikhususkan bagi anak-anak usia dini yang bertempat di wilayah-wilayah rawan bencana.
Ide ini, ia tuangkan dalam bentuk esai dan diikutsertakan dalam ajang bergengsi Pekan Nasional Perubahan Iklim (PNPI) 2017 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Dalam ajang tersebut, Ilham pun berhasil meraih juara pertama dalam lomba kategori esai PNPI 2017 beberapa waktu lalu.
“Strategi edukasi upaya adaptasi mitigasi bencana sangat diperlukan saat ini. Mengingat masih banyak masyarakat yang belum tanggap terhadap bencana. Media permainan ini dapat menjadi solusi dengan adanya edukasi terhadap lingkungan atmosfir dan bumi,” ujar Ilham.
Ilham mengurai pentingnya pengenalan mengenai perubahan iklim dan adanya pengetahuan tentang mitigasi dan adaptasi terhadap bencana. Selain itu, ia menjadikan pengetahuan tentang bencana tersebut menjadi sikap, perilaku dan budaya yang mengkaitkan kehidupannya dengan bencana. Langkah ini penting agar kapasitas masyarakat menghadapi bencana dapat meningkat.
Oleh karena itu, menurutnya, edukasi bencana menjadi penting, terutama di kawasan yang rentan terhadap bencana alam. Banyak aspek yang penting seputar kebencanaan.
Misalnya pengenalan tentang potensi bencana yang ada di sekitar, histori bencana yang pernah terjadi, bentuk antisipasi, meningkatkan kesadaran tanda-tanda bencana, dampak bencana bagi individu, keluarga, dan komunitas, cara penanganan dalam kondisi bencana, serta bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana.
COMET (Eco-Meteorology) dirancang dengan menarik dan edukatif. Sehingga hasil dari media permainan ini dapat menjadi edukasi dini tanggap bencana.
Permainan ini seperti permainan ular tangga, dengan tambahan inovasi dan edukasi di dalamnya. Dengan demikian diharapkan anak-anak di daerah rawan bencana dapat beradaptasi dan tanggap terhadap bencana yang disebabkan oleh lingkungan dan iklim.
Menurut Ilham, melalui pendidikan bencana, tidak berarti risiko dampak bencana dapat ditekan sehingga sama sekali tidak menimbulkan dampak. Namun ia berharap melalui pendidikan bencana, dapat mengurangi risiko bencana. (ist)