Duta Besar Perancis Jean Charles Berthonnet menawarkan kerjasama keamanan kepada Pemkot Surabaya, pasca bom yang terjadi di tiga rumah ibadah dan kantor Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu.
Peluang kerjasama tersebut mengemuka ketika Jean Charles Berthonnet beserta jajaran diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Rudi Setiawan di ruang kerja wali kota pada, Senin, (28/5).
Pertama-tama, Duta Besar Perancis Jean Charles Berthonnet mengucapkan belangsungkawa kepada Wali Kota Risma dan Kapolrestabes Surabaya Rudi Setiawan atas kejadian bom yang terjadi beberapa waktu lalu di Surabaya. “Ini bentuk solidaritas dan kepeduliaan kita terhadap Surabaya,” kata Jean seusai acara.
Lebih lanjut, Jean menawarkan kerjasama kepada Pemkot Surabaya terkait keamanan utamanya penanggulangan terorisme. Menurutnya, penting untuk melihat secara spesifik kerjasama dalam menanggulangi aksi terorisme.
Pasalnya, Dirinya juga ingin meningkatkan keamanan dan menciptakan kenyamanan bagi kota maupun warga Surabaya sendiri. “Selain itu kami juga ingin menunjukkan bahwa Perancis memiliki kepeduliaan serta memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi terhadap Surabaya,” terangnya.
Bahkan, dirinya beserta rombongan turut mengunjungi gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di kawasan Ngagel Madya untuk melihat kondisi disana pasca bom secara langsung. “Kami ingin memberikan dukungan kepada masyarakat dan umat yang ada di sana,” ungkapnya.
Mendengar penjelasan Dubes Perancis tersebut, Risma mengucapkan terima kasih atas kepeduliaannya kepada Kota Pahlawan. Risma pun menjelaskan berbagai macam upaya yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan terorisme dengan cepat.
Salah satu caranya melakukan pemulihan pasca bom kepada anak anak yang mengalami traumatic pasca bom. “Sampai saat ini kami tetap melakukan penjagaan di sekolah bersama kepolisian dan TNI,” ungkapnya.
Terkait kerjasama keamanan, Risma akan segera membicarakan lebih dalam bersama Porestabes Surabaya dan Kepolisian Perancis untuk mengantisipasi teroris di Surabaya. “Kita tunggu dan bicarakan kelanjutannya dengan Kepolisian Perancis,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan yang menyambut baik kerjasama di bidang keamanan bersama negara Perancis utamanya pengamanan terorisme.
Menurutnya, sisi keamanan Kota Surabaya dalam menanggulangi teroris hampir sama dengan Perancis. Artinya, pasca kejadian, pihak kepolisian terus melakukan investigasi dan menangkap para pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
“Hal ini masih terus berjalan dan saat ini situasi warga dan Kota Surabaya sudah kembali normal serta tingkat kewaspadaan masyarakat berangsur-angisr membaik,” terangnya.
Direktur IFI Surabaya Benoit Bavouset menambahkan, Surabaya dan Perancis juga menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Saat ini, kata Benoit, Institut Perancis telah mengenalkan kebudayaan dan pendidikan bahasa Perancis bersama seniman Surabaya. “Juli 2018, kami akan memutar film tentang wajah Surabaya yang toleran garapan sineas film Surabaya dengan mengundang dubes Perancis serta wali kota Risma,” tuturnya.
Adapun jalinan kerjasama lain yang dibangun kedua negara terkait transportasi. Untuk ide transportasi sendiri, Benoit ingin terlibat pada pembangunan transportasi massal di Surabaya. Sebab, kata dia, perusahaan perancis telah berpartisipasi pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta. “Kami sangat senang apabila dapat berpartispasi dalam pembangunan transportasi massal di Surabaya,” ungkap pria kelahiran Argenton-Surcreuse, Perancis Tengah itu. (ita)