Pentingnya Buka Lapangan Kerja Baru
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Pentingnya Buka Lapangan Kerja Baru

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa daya saing manusia Indonesia ini secara potensial sebenarnya baik bahkan di atas rata-rata, namun perlu satu rencana penanganan yang baik. Untuk itu, Presiden menekankan membuka lapangan kerja baru agar tenaga kerja yang ada bisa terserap.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menerima jajaran pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12) pagi.

“Beliau menekankan pentingnya kita membuka lapangan kerja baru karena dengan membuka lapangan kerja, tenaga kerja terserap, ekonomi bisa bertumbuh sehingga kesenjangan sekarang yang masih dirasakan akan dapat diatasi dengan baik,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) INTI Budi Santoso Tanuwibowo.

Pembukaan lapangan kerja baru tersebut, menurut Waketum INTI itu, menyangkut banyak hal termasuk pertanian, khususnya holtikultura, buah-buahan dan segala macam yang perlu dikembangkan. Sehingga ke depan, lanjut Budi, Indonesia mampu menjadi bangsa yang bisa menjadi pengekspor buah.

“Intinya tidak ada masalah, karena kita menyadari sebagian anggota INTI adalah pengusaha, Presiden meminta kita untuk lebih meningkatkan investasi tanpa perlu ragu dengan segala hal yang menghambat seperti keamanan politik dan lain-lain. Kita yakin bahwa kalau kita bersatu negeri ini bisa menjadi negeri yang besar,” ujar Budi.

Menurut Budi, sebagai komunitas anggota INTI punya profesi masing masing, dan setiap profesi punya tanggung jawab masing-masing. Ia meyakini jika masing-masing melakukan tangggung jawab itu dengan sebaik-baiknya niscaya negeri ini akan aman.

“Eksekutif bertindak seperti eksekutif, legislatif seperti legislatif, pengusaha seperti pengusaha jangan dicampur aduk,” terang Budi.

Politik Masih Baik
Saat ditanya mengenai kondisi politik di tanah air, Budi mengatakan, kalau dibandingkan negara lain kita masih baik-baik saja. Ia meyakini, siapa pun dia, ada di garis manapun rasa cintanya pada Republik Indonesia pasti besar.

“Itulah yang harus kita yakini karena negeri ini bukan negeri kemarin sore dan bukan negeri yang datang begitu saja, tetapi lewat perjuangan, pergulatan dan pertentangan batin di antara kita. Tetapi akhirnya kita sepakat memilih Pancasila sebagai pegangan kita bersama,” ucap Budi seraya menambahkan, Presiden Jokowi hanya menyampaikan pesan pentingnya sebagai warga berjuang bersama-sama mengatasi hal hal yang masih kurang terutama ekonomi.

Turut hadir dalam pertemuan antara lain Ketua Umum INTI Teddy Sudianto dan Sekjen Ulung Rusman. Sementara itu, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung. (sak)