Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya bersama PT. Pos Indonesia dan Bulog mulai menyalurkan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Tahap II Tahun 2023 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Senin (11/09). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk mempercepat program penyaluran bantuan pangan beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, pada Tahap I di bulan Juli 2023, Pemkot Surabaya bersama PT. Pos Indonesia dan Bulog telah menyalurkan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah bagi 160.286 KPM di Kota Surabaya. Yakni masing-masing KPM mendapatkan bantuan berupa beras 10 kg.
“Tahap kedua ini, data yang diterima oleh Bulog dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) bagi calon penerima manfaat masih bergerak, sementara adalah 69.667 se-Surabaya,” kata Antiek.
Antiek menjelaskan, penyaluran bantuan pangan tersebut guna menekan harga beras. Dimana, Tim Pengendali Inflasi Daerh (TPID) Kota Surabaya rutin memantau perkembangan harga dan selalu rutin menggelar rapat evaluasi bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Dalam rapat inflasi yang selalu dilakukan setiap awal pekan itu kami dipimpin oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Indonesia (Tito Karnavian), dimana selalu disampaikan bahwa program Badan Pangan adalah melalui penyaluran bantuan pangan (beras) ini,” jelasnya.
Dengan demikian, penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Tahap II Tahun 2023, di mulai di Kecamatan Jambangan Kota Surabaya. Antiek menyebut bahwa data KPM Kecamatan Jambangan telah siap untuk dilakukan distribusi.
“Kita akan selesaikan. Karena untuk Tahap II ini akan kami selesaikan dalam 10 hari. Perhitungan kami kalau datanya sama seperti Tahap I akan selesai dalam 10 hari, karena PT. Pos juga menyampaikan bisa menyalurkan sebanyak 16.000 dalam sehari,” ujar dia.
Antiek memastikan bahwa optimalisasi kualitas beras yang disalurkan adalah baik. Sebab, Pemkot Surabaya telah melakukan pengecekan sebelum disalurkan. “Sebelum dibagikan sudah kita cek, ketersedian stok aman. Di luar itu, untuk menanggulangi inflasi, Bulog tetap menyuplai ke pasar maupun ke masyarakat,” tegasnya. (ita)