Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan bantuan beras sebanyak 200 ton dari Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera (SHHS).
Yayasan yang dibentuk oleh alumni sekolah Xin Zhong ini menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Jumat (03/04).
Pembina Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera Soedomo Mergonoto mengatakan bantuan beras ini karena khawatir atau takut adanya lockdown.
Apalagi, saat ini bisnis sudah mulai sepi. Belum lagi karyawan harian sudah sulit bertahan karena beberapa perusahaan banyak yang memberhentika karyawannya.
“Ada yang berhenti karena tidak digaji lagi, ada yang di PHK dan ada pula yang hanya digaji 30 persen. Nah, situasi seperti ini akan rawan kriminil. Kasihan juga karyawan-karyawan yang diberhentikan itu, sehingga yayasan ini menggalang dana dan kita berikan bantuan 200 ton beras ini,” kata Soedomo seusai menyerahkan bantuan.
Menurutnya, bantuan sementara ini baru 200 ton beras. Nantinya, ia mengaku akan memberikan bantuan lagi sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh Pemkot Surabaya.
“Kalau butuh sembako ya nanti kita belikan sembako. Tergantung permintaan Bu Wali, sehingga apapun yang kita belikan nantinya sesuai dengan kebutuhan dalam menangani Covid-19 ini,” tegasnya.
Ketua Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera Heru Budihartono menjelaskan dana yang digunakan untuk membeli beras 200 ton dan diserahkan kepada Pemkot Surabaya itu murni dari para alumni sekolah Xin Zhong.
Mereka bersama-sama mendonasikan dana melalui Yayasan Sarana Hubungan Harmoni Sejahtera. “Jadi, 200 ton beras itu nilainya sebesar Rp 2 miliar. Itu murni dari donasi para alumni semuanya,” kata dia.
Heru mengatakan sekarang ini kondisi negara, termasuk Kota Surabaya sedang sakit. Makanya, dia mengaku sangat senang karena sudah bisa berpartisipasi dalam membantu penanganan wabah Covid-19 ini.
“Selanjutnya, Bu Wali butuh apa dalam menangani ini, kita pasti akan sumbang. Ibu yang menjadi komando, kita di belakangnya,” tegasnya.
Ia berharap marabahaya ini bisa segera hilang dan warga Kota Surabaya bisa selamat semuanya. Ia juga berharap warga bisa mematuhi apa yang dianjurkan oleh pemerintah, termasuk larangan untuk tidak bergerombol. “Itu yang paling penting. Mudah-mudahan ini cepat selesai dan semuanya sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Protokol Pemerintahan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan terimakasih kepada mereka yang telah memberikan bantuan kepada Pemkot Surabaya.
Ia sangat bersyukur karena semua pengusaha, semua yayasan dan berbagai pihak lainnya merasakan pengorbanan Wali Kota Risma demi Kota Surabaya.
“Makanya sekarang ini bantuan semakin banyak yang masuk, seperti hari ini 200 ton beras. Mereka tadi juga menyampaikan bahwa tidak hanya ini saja, Bu Wali ingin apa, mereka akan memberikan bantuan tersebut,” kata Eri.
Kepala Bappeko Surabaya ini juga menjelaskan bahwa berbagai bantuan ini menunjukkan para investor yang ada di Kota Surabaya, benar-benar menjadi bagian dalam membangun Kota Surabaya.
Makanya, ketika melihat Wali Kota Risma serius menangani wabah Covid-19, mereka juga berbondong-bondong memberikan bantuan kepada pemkot untuk menyelesaikan Covid-19 ini.
“Nanti penyalurannya akan dibagi oleh Bu Wali kemana saja. Ada yang ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ada yang terdampak Covid-19. Tapi yang pasti mereka ini siap juga memberikan bantuan APD kepada pemerintah kota untuk menunjang rumah sakit,” pungkasnya. (ita)