Pemenuhan Kebutuhan Gas Jatim
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Pemenuhan Kebutuhan Gas Jatim

Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) sangat diandalkan untuk pemenuhan energi gas di wilayah Jawa Timur. Untuk itu, beroperasinya Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) diharapkan dapat memasok akan kebutuhan gas tersebut.

Demikian disampaikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif saat melakukan kunjungan kerja ke Proyek JTB yang dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang berlokasi di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (22/04).

Adapun progres pekerjaan proyek JTB hingga kini semakin menampakkan hasil yang signifikan. Setidaknya hingga kini, secara keseluruhan mencapai lebih dari 89 persen.

Dalam kunjungan kerja Kementerian ESDM beserta rombongan juga langsung memantau proyek JTB. Tak hanya itu, Menteri ESDM juga mendapatkan pemaparan secara detail terkait proyek oleh jajaran manajemen Pertamina.

Meski dalam bulan puasa, para pekerja di lapangan tetap semangat untuk berkarya dan bekerja. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fasilitas produksi di JTB yang semakin lengkap berdiri. Seperti instalasi pipa dan tabung-tabung prosesing berteknologi tinggi, hingga fasilitas penunjang lainnya seperti gedung dormitory.

Kendala yang sempat dialami adalah proses fabrikasi alat dan pengirimannya dari luar negeri. Terlebih, sempat terjadi meningkatnya gelombang pandemi di luar negeri sehingga turut mempengaruhi jadwal di dalam negeri.

Namun PEPC beserta mitra kerjanya, Konsorsium RJJ senantiasa bahu membahu mencari solusi kreatif guna menyelesaikan proyek ini meskipun masih dalam masa pandemi yang berkepanjangan.

Salah satu solusi yang dilakukan antara lain dengan menambah jumlah tenaga kerja yang turun di lapangan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang komponennya telah tersedia di dalam negeri. Semua dilakukan secara paralel dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Menurut Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi yang memberikan pemaparan langsung kepada Menteri ESDM, dalam masa pandemi ini, pihaknya memanfaatkan secara efektif setiap waktu yang dimiliki guna mengejar ketinggalan sektor tertentu dengan mencapai kemajuan lebih pada sektor lainnya, sehingga secara keseluruhan proyek masih on the track sesuai target.

“Secara keseluruhan kita masih memiliki selisih kemajuan yang cukup meskipun ada beberapa part yang belum tiba, namun kami optimis, bahwa target on stream akan dicapai sesuai jadwal” tegas Awang.

“Dengan kunjungan kerja dari Bapak Menteri dan Ibu Dirut Pertamina beserta manajemen lainnya, tentu akan semakin memberikan dukungan baik moril maupun support arahan yang dapat semakin mempercepat jalannya pekerjaan proyek ini” tambah Awang.

Proyek JTB sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sektor energi yang telah ditetapkan Presiden Jokowi pada tahun 2020 lalu. Proyek ini sedianya akan on stream pada November tahun ini. Diharapkan, hasil gas yang diproduksi nanti akan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, guna tercapainya kedaulatan energi nasional.

Lapangan Unitisasi Gas JTB akan menghasilkan sales gas sebesar 192 MMSCFD yang dihasilkan dari 6 sumur produksi serta memiliki cadangan sebanyak 2,5 triliun TFC. Dalam uji coba sumur produksi yang dilakukan oleh tim drilling beberapa waktu lalu, masing-masing sumur menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan yakni di atas target yang telah ditetapkan.

Dalam kunjungan kerja kali ini, selain Menteri ESDM juga turut hadir ke Lapangan Proyek JTB Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyastuti, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Direktur Subholding Upstream Pertamina, Budiman Parhusip dan juga Presiden ExxonMobil Indonesia, Irtiza H. Sayyed. Kunjungan kerja dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (sak)