Pelatihan Vlog Menelorkan Duta Museum
MEDSOS SENI BUDAYA

Pelatihan Vlog Menelorkan Duta Museum

Museum kini tidak hanya menjadi tempat untuk belajar sejarah dan mengenal budaya Indonesia. Masyarakat bisa menggunakan museum sebagai tempat untuk berkreativitas, seperti kegiatan komunitas atau pelatihan.

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun terus menyosialisasikan kegiatan gemar berkunjung ke museum, salah satunya dengan berupaya menciptakan duta-duta museum melalui lokakarya (workshop) dan kompetisi video blogging (vlog) di museum.

Adalah Museum Balaputra Dewa atau Museum Negeri Provinsi Sumatra Selatan, yang menjadi tuan rumah program lokakarya/workshop vlog bagi puluhan siswa SMA di Kota Palembang, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian dalam menyemarakkan gelaran Asian Games 2018 di Kota Palembang, sekaligus untuk mendekatkan museum kepada generasi muda bangsa.

Kepala Subdirektorat Program, Evaluasi dan Dokumentasi Direktorat PCBM, Yudi Wahyudin mengatakan lokakarya vlog di museum adalah upaya untuk meningkatkan apresiasi dan peran serta aktif generasi muda dalam melestarikan, melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan cagar budaya serta nilai pentingnya.

“Harapannya agar cagar budaya dapat menjadi inspirasi kreativitas generasi muda,” ujarnya.

Lokakarya Vlog di Museum Balaputra Dewa diisi Usep Suhud sebagai narasumber. Usep mengapresiasi program pelatihan vlog di museum yang diselenggarakan Kemendikbud untuk para pelajar ini.

Menurutnya, kegiatan ini memiliki efek domino, yakni berpotensi menciptakan duta-duta museum melalui karya vlog para pelajar tentang museum.

“Jika siswa ini kemudian berhasil membuat minimal satu video tentang museum, kemudian diunggah di akun media sosial mereka, akan mempopulerkan museum itu sendiri, sehingga kegiatannya bukan single agenda, tapi jadi multiple,” katanya.

Usep menuturkan, generasi muda masa kini sudah jarang yang mencari informasi dengan menonton televisi atau membaca koran. Mereka lebih aktif berselancar di internet untuk menemukan informasi yang menarik.

Menurutnya, dengan menggelar pelatihan vlog untuk pelajar, Kemendikbud juga telah mengajarkan mereka untuk mempelajari Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism.

“Kemendikbud sedang memupuk sebuah citizen journalism style. Ini agendanya ke sana, jadi harus diseriusin. Harus ada agenda tertentu, pesannya apa? Kebetulan ini hanya untuk museum. Mungkin seterusnya bisa untuk yang lain, misalnya cagar budaya,” tutur Usep.

Salah satu peserta lokakarya, Michelle Valerie menuturkan, ia mendapatkan wawasan baru tentang cara dan kiat membuat vlog dalam kegiatan ini.

Siswi SMA Negeri 3 Palembang itu mengaku sudah pernah membuat vlog beberapa kali. Kebanyakan vlognya bertema perjalanannya mengunjungi suatu tempat.

Berbeda dengan Ahmad Fitra Ramadhan, siswa SMA Negeri 1 Palembang, peserta lokakarya yang mengaku belum pernah membuat vlog. Namun ia menilai kegiatan seperti ini sangat menarik dan membuatnya mendapatkan pelajaran atau sesuatu yang baru.

Dalam Lokakarya Vlog, peserta diajarkan dasar-dasar pengambilan gambar secara sederhana dengan menggunakan telepon seluler (ponsel).

Mereka melakukan praktik mengambil gambar dengan teknik yang sudah diajarkan oleh narasumber. Para peserta juga berkeliling museum untuk langsung membuat vlog mengenai Museum Balaputra Dewa. (sak)