Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani hari ini, akhir September lalu meresmikan berdirinya Patung Soekarno di Taman Soekarno, di daerah Venustiano Carranza, Kota Meksiko.
Menko PMK yang juga merupakan cucu dari Presiden pertama RI, Ir Soekarno menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Meksiko.
“Hari ini menjadi hari yang sangat bersejarah bagi kedua negara, karena Patung Soekarno telah resmi berdiri dengan megah di Mexico City, sejajar dengan patung para tokoh dunia lainnya, seperti Abraham Lincoln dan Martin Luther King. Kami sangat berterima kasih,” papar Puan.
Berdirinya Patung Soekarno ini, lanjutnya, merupakan sebuah penghormatan tertinggi dari rakyat Meksiko kepada kami pada umumnya, dan Presiden Soekarno pada khususnya.
Kehadiran Puan dalam peresmian Patung Soekarno ini juga merupakan wujud penghormatan dari Pemerintah Meksiko atas jasa Soekarno kepada dunia.
Peresmian Patung Soekarno di Taman Soekarno disaksikan oleh kedua negara yang hadir di antaranya Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly, dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Kerja Sama Antarlembaga.
Turut hadir perwakilan dari Pemerintah Meksiko Walikota Venustiano Carranza, Duta Besar RI untuk Meksiko Cosmas Cheppy Tripakoso Wartono, dan staf di KBRI Mexico City, Ketua COMAEP, dan sang pematung Edyza Ponzanelli.
Peresmian Patung Soekarno merupakan rangkaian dari agenda pertemuan Bilateral dengan Menteri Kebudayaan Meksiko, sekaligus penandatanganan Letter of Intent (Lol) Bidang Kebudayaan antara Indonesia dengan Meksiko, di Paseo de la Reforma, Mexico.
Patung Soekarno sendiri secara khusus dibuat Edyza Ponzanelli, seniman wanita asal Meksiko yang telah memiliki banyak karya. Di Meksiko sendiri, Edyza merupakan sosok pematung berbakat. Ia merupakan lulusan dari Academia de San Carlos, yang saat ini namanya berganti menjadi Sekolah Tinggi Seni Rupa.
Acamedia de San Carlos merupakan sekolah bergengsi di bidang seni rupa. Kampus ini memiliki reputasi yang sangat tinggi, bukan hanya di Meksiko, tetapi juga diakui di Eropa.
Selama belajar di sana, Edyza mempelajari banyak Teknik, termasuk Teknik menggambar anatomi dan figur. Menurutnya, membuat figure adalah bagian penting. “Orang-orang tidak boleh mati, mereka harus tetap hidup, dan patung adalah cara untuk mengabadikan mereka,” katanya kepada wartawan Kompas.com.
Menjadi orang yang terpilih untuk membuat Patung Soekarno dilaluinya memalui sayembara yang diadakan oleh KBRI Mexico City. Patung Soekarno diselesaikannya dalam waktu tiga bulan. (ist)