Palestina menjajaki peluang kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang pendidikan. Penjajakan kerja sama tersebut dibahas dalam kunjungan Duta besar Palestian untuk Indonesia, HE Zuhair SM. Al Shun, ke UGM, Jumat (5/1).
Kunjungan delegasi Palestina yang dipimpin Zuhair tersebut diterima secara langsung oleh Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono MEng DEng. Zuhair menyampaikan bahwa pemerintah Palestina mendorong para pelajar untuk dapat melanjutkan studi di UGM.
Saat ini terdapat 6 mahasiswa yang tengah mengambil studi program pascasarjana di sejumlah Fakultas UGM. Sementara itu, 7 mahasiswa lainnya telah berhasil lulus dan mendapatkan gelar master dari UGM.
Dia berharap nantinya jumlah mahasiswa Palestina yang akan melanjutkan studi di UGM dapat terus meningkat. “Kami berharap UGM bisa menyediakan sejumlah beasiswa bagi pemuda-pemuda Palestina untuk melanjutkan pendidikan di UGM,” tuturnya.
Panut mengatakan selama ini UGM mendapatkan jatah beasiswa dari pemerintah pusat bagi mahasiswa asing melalui program kemitraan negara berkembang. Hanya saja belum ada mahasiswa Palestina yang masuk ke UGM lewat skema tersebut.
Lebih lanjut Panut menyampaikan bahwa saat ini UGM tengah merancang program pemberian beasiswa pendidikan bagi mahasiswa asing. Beasiswa tersebut akan diberikan bagi mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi program pascasarjana di UGM. “Kami berencana memberikan beasiswa kepada mahasiswa internasional untuk kuliah di UGM. Dan bukan tidak mungkin akan ada yang berasal dari Palestina,” terangnya. (sak)