PAL Siap Penuhi Kebutuhan Galangan
PEMERINTAHAN PERISTIWA

PAL Siap Penuhi Kebutuhan Galangan

PT PAL Indonesia mulai memikirkan untuk melakukan sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain yang bergerak di sektor perkapalan. Hal ini menyusul penuhnya permintaan pemeliharaan dan perbaikan kapal dari berbagai pihak.

Harapan ke depan, PT PAL akan tumbuh lebih pesat, makin maju dan mulai berpikiran ekspansi ke luar daerah karena di sini sudah sangat terbatas. Saat ini saja, pemeliharaan dan perbaikan kapal sudah sangat penuh hingga akhir Oktober.

“Sinergi dengan BUMN lain yang memiliki galangan kapal sudah bisa dimulai dan ini akan membawa kepastian bagi Angkatan Laut, Pelni dan Pertamina, dimana armada-armadanya dirawat di PAL,” ujar Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh, dalam keterangannya, Selasa (17/4).

Dijelaskan, kerjasama tersebut bisa dibangun misalnya dengan PT Dok Perkapalan Kodja Bahari yang memiliki galangan di Lamongan dan di Batam atau dengan perusahaan BUMN perkapalan lainnya.

Hal ini sangat penting mengingat kapasitas galangan milik PT PAL yang berlokasi di Surabaya sangat terbatas, utamanya untuk devisi pemelihataan dan perbaikan.

Di sisi lain, di usianya yang ke 38 ini, PAL juga lebih berkosentrasi untuk masuk pasar kapal internasional, mengingat potensinya juga masih sangat besar, terutama di sektor pembangunan kapal perang.

Meski demikian, ia tidak menampik untuk tetap memberikan peluang melakukan ekspor kapal niaga, kapal kargo dan kapal tanker.

“Kalau diliat potensinya, memang yang terbesar adalah pembangunan kapal perang, karena jika kita ikut bersaing dalam pembangunan kapal niaga, kapal ferri, kapal kargo serta tanker, kita harus berhadap-hadapan pengan penjual kapal bekas yang harganya relative lebih murah, jauh di bawah pembangunan kapal baru,” ujarnya.

Saat ini, katanya, PAL sudah masuk pasar Asia Tenggara, di antaranya Malaysia dan Thailand. Selain itu, masuk pasar Afrika dengan menandatangani dua pengadaan kapal dari dua negara di pesisir Afrika Selatan.

”Tidak hanya berani berkiprah di pasar dalam negeri, tetapi kita juga harus berani masuk pasar internasional,” tegasnya.

Terkait pendapatan, pada tahun ini ditarget akan mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding tahun lalu. Pada tahun lalu, kinerja pendapatan PT PAL Indonesia mencapai Rp 1,2 triliun. Dengan pelbagai inovasi dan modernisasi teknologi, maka pendapatan tahun ini ditarget bisa mencapai Rp 2,4 triliun.

Sementara secara perolehan di 2017, porsinya seimbang antara pembuatan kapal baru dengan pemeliharaan dan perbaikan kapal. Selain itu, juga dari penugasan pemerintah untuk memperbaiki pembangkit listrik, 200 MW, 300 WM, 500 MW dan 600 MW.

“Kalau di tahun 2018, porsi pendapatan kami lebih banyak dari pemeliharaan kapal dan pembangunan kapal. Sementara listrtik tampaknya yang ada di jawa sudah mulai beroperasi,” pungkasnya. (jnr)